Hukuman biasanya bersifat sepihak dan tidak melibatkan kesepakatan. Ini adalah tindakan atau sanksi yang diberikan sebagai respons terhadap kesalahan yang dilakukan. Namun, konsep pendekatan restitusi mengajarkan pendekatan yang berbeda:
Restitusi
Ini adalah proses yang menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka dan kembali ke kelompok mereka dengan karakter yang lebih kuat. Restitusi adalah pendekatan kolaboratif yang mengajarkan murid untuk mencari solusi, berpikir tentang nilai-nilai yang diinginkan, dan bagaimana mereka harus berperilaku. Restitusi mengutamakan perbaikan hubungan dan bukan hanya penebusan kesalahan.
Perbandingan antara hukuman dan pendekatan restitusi adalah sebagai berikut:
Hukuman vs. Restitusi:
Hukuman bersifat tidak terencana atau tiba-tiba, sementara restitusi bersifat terencana dan melibatkan kesepakatan.
Hukuman adalah tindakan satu arah dari pihak guru, sedangkan restitusi melibatkan kesepakatan dan partisipasi dari guru dan murid.
Hukuman membuat murid merasa tidak nyaman, sementara restitusi membuat murid merasa tidak nyaman dalam waktu yang pendek dan terkait erat dengan kesalahan yang mereka lakukan.
Hukuman tidak dapat diukur, sementara restitusi dapat diukur, misalnya dengan menetapkan tugas tambahan.
Penghargaan dalam Pendidikan
Penghargaan adalah bentuk motivasi eksternal yang dapat memengaruhi perilaku seseorang. Namun, penghargaan juga memiliki beberapa dampak yang perlu diperhatikan:
Penghargaan bersifat jangka pendek dan jangka panjang
Penghargaan efektif dalam mendorong tindakan segera, tetapi jika terlalu sering digunakan, individu dapat menjadi tergantung pada penghargaan tersebut dan kehilangan motivasi intrinsik.
Penghargaan harus konsisten