Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Anak Korban Perceraian pun Bisa Tetap Berprestasi, Kok!

23 Mei 2023   21:16 Diperbarui: 27 Mei 2023   20:16 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak dan Dampak Perceraian: Memahami Pengaruh pada Kehidupan Anak

Saya paham sekali, bahwa perceraian memang dapat memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan anak-anak yang terlibat dalam perpisahan rumah tangga. Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua anak yang mengalami perceraian orang tua akan mengalami situasi "broken home". 

Banyak kok anak yang terdampak perceraian orang tuanya tetap mampu meraih prestasi dan mengatasi tantangan yang ada. Mari kita eksplorasi dampak perceraian pada anak-anak, baik secara emosional maupun dalam hal prestasi, serta beberapa faktor yang memengaruhi cara anak-anak merespons dan beradaptasi terhadap perubahan tersebut.

Pengaruh Emosional perceraian orang tua pada Anak-anak

Ketika orang tua memutuskan untuk berpisah, anak-anak sering kali menjadi penumpang dalam perjalanan emosional yang kompleks. Namun, di tengah gelombang perubahan dan ketidakpastian, terdapat kekuatan yang tak terduga dalam diri mereka. Mereka adalah pahlawan kecil yang mampu mengatasi tantangan dengan ketabahan dan keberanian yang luar biasa.

Meski begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa dampak dan pengaruh buruk dari perubahan situasi rumah tangga orang tua tersebut. Mau tidak mau akan mempengaruhi kondisi emosi dan kejiwaan si anak.

Kesulitan Menyesuaikan Diri

Menurut Indonesian Custody Network, perceraian dapat menyebabkan anak-anak mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan dalam kehidupan mereka. Mereka mungkin mengalami perasaan kehilangan, kebingungan, atau kecemasan karena adanya perubahan dalam struktur keluarga dan rutinitas sehari-hari.

Gangguan Perilaku dan Emosi

Beberapa anak mungkin menunjukkan perubahan perilaku dan emosi setelah perceraian orang tua. Seperti dijelaskan oleh Lansford, 2009, bahwa anak korban perceraian, mereka dapat menjadi lebih sulit dalam mengendalikan emosi, menunjukkan penurunan konsentrasi, atau mengalami gangguan tidur. Beberapa anak juga mungkin menunjukkan tanda-tanda depresi, kecemasan, atau agresi 

Rendahnya Prestasi Akademik

Perceraian dapat memiliki dampak negatif pada prestasi akademik anak-anak. Amato, 2010 menyebutkan bahwa perubahan yang terjadi dalam kehidupan anak korban perceraian dapat mengganggu fokus dan motivasi belajar, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi penampilan akademik mereka. Selain itu, stres dan konflik yang terkait dengan perceraian juga dapat memengaruhi kemampuan anak-anak dalam menyerap dan memproses informasi dengan baik.

Masalah dalam Hubungan Sosial

DeVito, 2010 menjelaskan bahwa anak-anak yang mengalami perceraian orang tua juga dapat menghadapi tantangan dalam membangun dan mempertahankan hubungan sosial mereka. Mereka mungkin merasa malu atau cemas untuk berbagi pengalaman mereka dengan teman-teman, dan perubahan dalam lingkungan keluarga mereka dapat mempengaruhi hubungan dengan anggota keluarga yang lain.

Faktor yang Mempengaruhi Respons Anak terhadap Perceraian

Tidak semua anak merespons perceraian dengan cara yang sama. Beberapa faktor dapat mempengaruhi bagaimana anak-anak merespons dan beradaptasi terhadap perubahan tersebut.

Kualitas Hubungan Orang Tua setelah Perceraian

Amato, 2014 menyebutkan bahwa kualitas hubungan antara orang tua setelah perceraian dapat memainkan peran penting dalam respons anak-anak. Jika orang tua dapat menjaga hubungan yang baik dan kooperatif, memberikan dukungan emosional, dan tetap terlibat dalam kehidupan anak, hal ini dapat membantu anak-anak merasa lebih aman dan stabil.

Dukungan dari Keluarga dan Lingkungan

Dukungan yang diberikan oleh keluarga dan lingkungan juga dapat berpengaruh pada respons anak terhadap perceraian. Brennan & Huynh, 2008 menjelaskan bahwa ketika anak-anak memiliki orang-orang yang mendukung mereka, seperti kakek-nenek, saudara, atau teman dekat, mereka cenderung merasa lebih terlindungi dan didukung dalam menghadapi perubahan tersebut.

Sumber-sumber Dukungan di Sekolah

Seperti dikutip dari Kramer, 2012. Sekolah juga dapat menjadi sumber dukungan penting bagi anak-anak yang mengalami perceraian. Guru, konselor, atau teman sekelas yang peka terhadap situasi mereka dapat memberikan bantuan dan dukungan emosional yang dibutuhkan anak-anak.

Kecerdasan Emosional Anak

Kecerdasan emosional anak juga memainkan peran penting dalam cara mereka merespons dan beradaptasi dengan perceraian orang tua. Gottman & Declaire, 1998 menyebutkan bahwa anak-anak yang memiliki kemampuan yang baik dalam mengenali dan mengelola emosi mereka cenderung lebih mampu menghadapi perubahan dengan lebih baik. Kemampuan untuk mengungkapkan perasaan dan memahami perasaan orang lain dapat membantu mereka dalam mengatasi stres dan konflik yang terkait dengan perceraian.

Menyikapi Dampak Perceraian pada Anak

Meskipun dampak perceraian dapat dirasakan oleh anak-anak, bukan berarti mereka tidak dapat mencapai prestasi dan kebahagiaan dalam kehidupan mereka. Ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk membantu anak-anak menghadapi dampak perceraian dengan lebih baik.

Komunikasi Terbuka dan Jujur

Kelly & Emery, 2003 menjelaskan secara rinci bahwa bagi orang tua yang sudah bulat memutuskan untuk berpisah. Mereka harus senantiasa untuk menjaga komunikasi terbuka dan jujur dengan anak-anak tentang perceraian. Mereka perlu menjelaskan situasi dengan bahasa yang sesuai untuk usia anak, memastikan bahwa anak-anak merasa didengar dan dipahami.

Memberikan Dukungan Emosional

Orang tua harus memberikan dukungan emosional yang konsisten kepada anak-anak. Hetherington & Stanley-Hagan, 1999 menyarankan kedua orang tua yang bercerai harus mau mendengarkan perasaan dan kekhawatiran anak-anak mereka. Orang tua harus mampu memberikan rasa aman, dan menunjukkan cinta dan perhatian. Hal ini diyakini dapat membantu anak-anak merasa lebih stabil dan terjaga kesejahteraannya.

Memelihara Rutinitas yang Stabil 

Amato & Keith, 1991 menyebutkan bahwa memelihara rutinitas yang stabil dan konsisten dapat membantu anak-anak merasa lebih terstruktur dan aman di tengah perubahan. Hal ini termasuk menjaga rutinitas harian, seperti waktu makan, tidur, dan kegiatan yang konsisten.

Mendukung Konseling atau Terapi 

Jika anak-anak mengalami kesulitan yang berat dalam menyesuaikan diri dengan perceraian, mempertimbangkan konseling atau terapi dapat menjadi pilihan yang baik. Hetherington, Bridges, & Insabella, 1998 menyarankan agar pasangan orang tua yang bercerai, harus bersiap mendatangi konseling profesional, saat anak mereka menunjukkan gejala emosi dan depresi pasca perceraian orang tuanya. Hal ini diyakini dapat memberikan dukungan tambahan dan strategi dalam mengatasi dampak emosional yang dialami anak.

Menjaga Lingkungan yang Sehat 

Orang tua perlu menjaga lingkungan yang sehat dan bebas dari konflik bagi anak-anak. Menghindari pertengkaran yang melibatkan anak-anak dan mencari solusi yang kooperatif dan adil dapat membantu menciptakan lingkungan yang stabil dan mendukung perkembangan anak .

Dengan ketekunan dan tekad yang tak tergoyahkan, anak-anak korban perceraian membuktikan bahwa saya mampu mengejar impian saya, menorehkan prestasi gemilang, dan membuka jalan menuju masa depan yang cerah. Biarkan cerita ini menjadi bukti nyata bahwa anak-anak punya kekuatan yang luar biasa untuk bangkit dan meraih keberhasilan meski dalam cobaan. 

Mari kita dukung dan merayakan prestasi mereka, karena mereka adalah inspirasi sejati bagi kita semua. Bersama-sama, mari kita beri mereka aplaus tulus dan kepercayaan diri untuk terus mengejar impian mereka dengan penuh semangat dan keyakinan. Anak korban perceraian pun bisa tetap berprestasi kok! ***

#Dampak Perceraian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun