Saya merasa buku Roesdi djeung Misnem memiliki keakraban tersendiri dalam bacaannya, khususnya bagi para penggemar buku-buku bacaan berbahasa Sunda. Buku ini begitu kuat dalam meninggalkan kesan sehingga bahkan generasi berikutnya masih membicarakannya hingga kini, terutama setelah kolonialisme Belanda berakhir di Indonesia.
Bahkan, buku ini dianggap sebagai bahan kajian kemasyarakatan yang sesuai dengan keadaan masyarakat Sunda pada masa itu. Melalui pengalaman kakak beradik Rusdi dan Misnem di lingkungan sekitar rumah mereka di kampung, buku Roesdi djeung Misnem mampu menghadirkan bahasa pergaulan sehari-hari yang lazim digunakan oleh masyarakat Sunda dan memperkaya khazanah budaya daerah.
Implementasi Konsep Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Bahasa Sunda
Dalam bukunya yang berjudul Merdeka Belajar, Dewantara, K. H. (2011) menjelaskan bahwa tujuan dari merdeka belajar adalah memberikan kebebasan pada siswa untuk mempelajari sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya.
Konsep ini menunjukkan bahwa setiap siswa memiliki keunikan dan potensi yang berbeda-beda sehingga mereka harus diberi kebebasan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan potensi mereka.
Dalam konteks pembelajaran bahasa Sunda, konsep Merdeka Belajar dapat diterapkan dengan memberikan kebebasan pada siswa untuk memilih topik atau tema yang ingin dipelajari sesuai dengan minat mereka.Â
Dalam jurnal ilmiahnya yang berjudul Penerapan Konsep Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Bahasa Sunda, Sunaryo, D. (2018) menjelaskan bahwa siswa dapat memilih topik yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, seperti makanan atau budaya, atau topik yang berkaitan dengan minat mereka, seperti musik atau olahraga.
Hal ini akan meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam mempelajari bahasa Sunda karena mereka dapat memilih topik yang relevan dengan kehidupan mereka. Selain itu, pembelajaran bahasa Sunda juga harus difokuskan pada pembelajaran aktif dan kreatif agar siswa dapat meningkatkan kemampuan berbicara, mendengar, membaca, dan menulis dalam bahasa Sunda.
Pembelajaran aktif dan kreatif dapat dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran yang lebih interaktif, seperti diskusi kelompok, permainan bahasa, dan kegiatan kreatif seperti membuat puisi atau lagu dalam bahasa Sunda.Â
Inspirasi dari Buku Rusdi dan Misnem dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Sunda
Buku Rusdi dan Misnem, seperti yang tercantum pada subjudulnya, adalah sebuah buku bacaan. Buku ini terdiri dari empat jilid yang menceritakan kehidupan sehari-hari kakak beradik Rusdi dan Misnem, di antaranya terdapat cerita singkat, dongeng, serta gambaran kehidupan di tempat-tempat yang jauh.Â
Alur cerita buku ini mengikuti perkembangan Rusdi sebagai protagonisnya, dari masa prasekolah di kampung hingga masuk ke sekolah di kota. Meskipun sudah lama tidak lagi digunakan sebagai bahan bacaan di sekolah dasar, buku ini masih bertahan karena daya tarik isinya yang menekankan pada aspek cerita. Buku Rusdi dan Misnem bahkan menjadi prototip bagi buku-buku bacaan berbahasa Sunda untuk anak-anak yang muncul kemudian.
Menceritakan secara seimbang antara sifat baik dan buruk anak-anak