Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

5 Sajian Kue Lebaran Klasik yang Tak Boleh Terlewatkan

21 April 2023   05:20 Diperbarui: 21 April 2023   05:18 1335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kue lebaran klasik (Pos Belitung-Tribun)

Setiap tahun, masyarakat Indonesia selalu menanti dengan tak sabar sajian kue Lebaran klasik yang lezat dan menggugah selera. Namun, kue Lebaran bukan hanya sekadar makanan yang enak, melainkan juga menjadi bagian dari tradisi yang kental dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Ternyata, kue Lebaran memiliki sejarah yang menarik. Dilansir dari CNNIndonesia.com, banyak kue tradisional Eropa seperti kastengel dan nastar diperkenalkan pada masyarakat Indonesia saat masa penjajahan Belanda. Kemudian, kue-kue tersebut dengan cepat menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia, khususnya pada saat Hari Raya Idul Fitri.

Lebih dari sekadar makanan yang lezat, kue Lebaran juga memiliki makna simbolis yang tinggi. Setiap kue melambangkan hal yang berbeda-beda. Ketupat, misalnya, melambangkan kesucian dan kebersamaan dalam Islam. Sementara itu, kue putri salju dan lidah kucing melambangkan kemurnian dan kebaikan hati.

Tak hanya itu, kue Lebaran juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar keluarga dan tetangga. Masyarakat Indonesia cenderung berbagi kue Lebaran dengan orang-orang terdekat sebagai bentuk ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri. Kue Lebaran memang menjadi bagian tak terpisahkan dalam budaya Indonesia.

Kue Lebaran Klasik yang Tak Boleh Terlewatkan dan Cara Membuatnya

Saat Lebaran tiba, hampir seluruh orang di sekitar saya sibuk membuat kue-kue khas Lebaran yang lezat seperti ketupat, nastar, kastengel, putri salju, dan masih banyak lagi. Namun, saya merasa agak canggung karena tidak pandai membuat kue tersebut. Walaupun saya sangat ingin mencobanya, namun saya merasa bahwa saya tidak memiliki kemampuan dalam hal memasak dan memanggang kue. 

Terkadang, saya merasa iri melihat teman-teman dan keluarga yang dengan mudahnya membuat kue-kue itu dengan hasil yang enak dan indah. Meski demikian, saya sadar bahwa setiap orang memiliki bakat dan hobi yang berbeda. Meskipun saya tidak bisa membuat kue Lebaran, saya masih bisa menikmati hidangan tersebut dan tetap merayakan Lebaran dengan sukacita bersama keluarga dan teman.

Lebaran identik dengan momen berkumpul bersama keluarga dan kerabat. Namun, momen yang paling dinanti tentu saja adalah saat makan bersama dengan hidangan khas Lebaran. Ada beberapa kue klasik yang tak boleh terlewatkan di antara hidangan tersebut, yaitu Ketupat, Kue Putri Salju, Kastengel, Nastar, dan Lidah Kucing. Mari kita bahas masing-masing kue secara detail.

Ketupat

Ketupat, kue khas Lebaran yang terbuat dari beras ketan dan dibungkus dengan janur kelapa, selalu menjadi makanan yang sangat dinantikan setiap kali Lebaran tiba. Tidak hanya menjadi simbol kebersamaan dalam Islam, tetapi juga menjadi simbol kearifan lokal Indonesia yang harus dipertahankan. Rasa lezat dan aroma yang menggoda membuat ketupat menjadi favorit di hati banyak orang.

Dilansir dari Kompas.com, untuk membuat ketupat, bahan-bahan yang dibutuhkan meliputi 2 kg beras ketan, 30 lembar janur kelapa, air secukupnya, dan garam secukupnya. Proses pembuatannya dimulai dengan mencuci beras ketan dan merendamnya dalam air selama minimal 2 jam. Setelah direndam, tiriskan beras ketan selama beberapa menit. Bersihkan janur kelapa dan potong menjadi 3 bagian.

Setelah itu, masukkan beras ketan ke dalam janur kelapa dan rapatkan. Kemudian rebus ketupat dalam air mendidih selama 2-3 jam. Setelah matang, angkat ketupat dan dinginkan sebelum dipotong dan disajikan bersama hidangan utama seperti rendang atau opor ayam.

Kue Putri Salju

Siapa yang tidak kenal dengan Kue Putri Salju? Kue yang memiliki rasa manis dengan tekstur renyah dan gurih ini sangat cocok dinikmati sambil menikmati secangkir teh. Tidak heran, Kue Putri Salju menjadi hidangan favorit dalam perayaan Lebaran karena bentuknya yang cantik dan taburan gula halusnya yang menyerupai salju.

Untuk membuat Kue Putri Salju, Anda hanya perlu menyiapkan tepung terigu sebanyak 250 gram, maizena sebanyak 75 gram, mentega sebanyak 200 gram, gula halus sebanyak 50 gram untuk taburan, serta vanili sebanyak setengah sendok teh untuk memberikan rasa khas pada kue.

Pertama-tama, campurkan mentega, tepung terigu, maizena, dan vanili dengan menggunakan mixer hingga tercampur rata. Setelah adonan tercampur, bulatkan adonan dan potong menjadi beberapa bagian sesuai dengan selera. Bentuk bulatan dari adonan dan tata pada loyang yang sudah dilapisi kertas roti. Selanjutnya, panggang adonan pada suhu 150 derajat Celcius selama 30 menit hingga matang dan berwarna kekuningan.

Setelah matang, keluarkan kue dari oven dan diamkan hingga dingin. Setelah dingin, taburi gula halus pada bagian atas kue hingga menyerupai salju. Kue Putri Salju siap disajikan untuk dinikmati bersama keluarga dan kerabat terdekat.

Kastengel

Kue yang menjadi hidangan favorit di kalangan masyarakat Indonesia, terutama saat perayaan Lebaran dan juga dijadikan oleh-oleh. Kue ini juga sering dihidangkan sebagai makanan ringan saat berkumpul bersama keluarga atau teman. 

Menurut Komas.com, untuk membuat kastengel, bahan-bahan yang dibutuhkan cukup sederhana seperti tepung terigu sebanyak 250 gram, keju parut sebanyak 150 gram, mentega sebanyak 200 gram, kuning telur sebanyak 3 butir, garam sebanyak 1/4 sendok teh, merica sebanyak 1/4 sendok teh, dan susu bubuk sebanyak 1 sendok teh. Selain itu, untuk taburan, dapat digunakan telur dan wijen sesuai dengan selera.

Pertama-tama, campurkan mentega, tepung terigu, keju parut, kuning telur, garam, merica, dan susu bubuk. Aduk hingga tercampur rata. Setelah adonan tercampur, bulatkan adonan dan potong menjadi beberapa bagian sesuai dengan selera. Bentuk adonan menjadi persegi panjang, kemudian celupkan pada telur dan gulingkan pada wijen.

Setelah itu, panggang adonan pada suhu 180 derajat Celcius selama 20-25 menit hingga matang dan berwarna kecoklatan. Setelah matang, keluarkan kue dari oven dan dinginkan sejenak. Kue Kastengel siap disajikan dan dinikmati bersama keluarga dan kerabat terdekat.

Nastar

Nastar adalah kue kering dengan isi selai nanas yang manis dan asam. Kue ini terkenal di Indonesia dan kerap dianggap sebagai kue wajib di setiap hidangan Lebaran. Selain rasanya yang lezat, nastar juga memiliki tekstur renyah yang pas untuk jadi camilan saat berkumpul bersama keluarga atau teman.

Dikutip dari Kompas.com, untuk membuat nastar, bahan-bahan yang diperlukan cukup sederhana dan mudah ditemukan di pasar. Tepung terigu sebanyak 250 gram, mentega sebanyak 200 gram, kuning telur sebanyak 2 butir, gula halus sebanyak 50 gram, dan selai nanas sebanyak 300 gram menjadi bahan utama. Jangan lupa untuk menyiapkan gula halus secukupnya untuk taburan.

Cara membuat nastar cukup mudah. Pertama-tama, campurkan mentega, tepung terigu, kuning telur, dan gula halus. Aduk hingga tercampur rata dan adonan dapat dipulung. Setelah adonan tercampur rata, bentuk adonan menjadi bola-bola kecil dengan ukuran sesuai selera. Pipihkan bola adonan dan tambahkan selai nanas pada bagian tengah adonan. Lipat adonan dan bulatkan lagi hingga selai nanas tertutup rapat. Letakkan nastar pada loyang yang sudah dilapisi kertas roti.

Setelah itu, panggang nastar pada suhu 160 derajat Celsius selama 20-25 menit hingga matang dan berwarna kekuningan. Setelah matang, keluarkan nastar dari oven dan biarkan dingin. Terakhir, taburi gula halus pada bagian atas nastar agar terlihat cantik.

Lidah Kucing

Lidah Kucing adalah kue kering yang terkenal di Indonesia dan sering dihidangkan pada saat perayaan Lebaran atau acara spesial lainnya. Kue ini memiliki bentuk yang pipih dan panjang menyerupai lidah kucing. Rasanya yang renyah dan manis menjadikannya sebagai camilan yang cocok dinikmati bersama keluarga atau teman.

Liputan6.com menjelaskan bahwa bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat lidah kucing cukup sederhana dan mudah didapat di pasar. Bahan utama yang diperlukan adalah tepung terigu sebanyak 125 gram, gula halus sebanyak 100 gram, telur sebanyak 2 butir, dan mentega sebanyak 100 gram. Selain itu, juga dapat ditambahkan pewarna makanan dan essence vanila sesuai dengan selera.

Pertama-tama, campurkan mentega dan gula halus. Aduk hingga tercampur rata dan adonan menjadi lembut. Selanjutnya, masukkan telur satu per satu sambil terus diaduk hingga tercampur rata. Kemudian, tambahkan tepung terigu sedikit demi sedikit dan aduk hingga tercampur rata. Jika ingin menambahkan pewarna makanan atau essence vanila, dapat ditambahkan pada saat ini.

Setelah adonan tercampur rata, masukkan adonan ke dalam kantong plastik segitiga dengan ujung yang dipotong kecil. Semprotkan adonan ke atas loyang yang sudah diolesi margarin dengan jarak yang cukup antara satu dengan yang lain. Kemudian, panggang lidah kucing pada suhu 170 derajat Celsius selama 10-15 menit hingga matang dan berwarna kekuningan.

Inovasi Kue Lebaran Klasik

Kue Lebaran klasik selalu menjadi sajian yang dinantikan saat perayaan Idul Fitri tiba. Namun, sebagai bangsa yang kreatif dan inovatif, mencoba variasi dan inovasi pada kue-kue klasik tak ada salahnya. Seperti contohnya, nastar dengan selai mangga sebagai pengganti selai nanas yang memberikan rasa manis dan segar yang berbeda.

Inovasi kue Lebaran klasik yang lain adalah kastengel dengan rasa cokelat yang manis dan lembut. Dengan inovasi ini, kastengel yang biasanya memiliki rasa gurih dan asin akan memiliki cita rasa yang lebih variatif.

Namun, tak lupa untuk tetap mempertahankan citarasa klasik pada kue Lebaran yang menjadi ciri khas dari kue-kue tersebut. Inovasi dapat dilakukan dengan memberikan sentuhan modern pada sajian kue Lebaran tanpa mengubah citarasa klasik yang sudah dikenal oleh masyarakat luas.

Wah, kue Lebaran klasik emang udah jadi bagian penting dari tradisi merayakan Idul Fitri di Indo ya. Dari nastar sampe putri salju, ga cuman enak tapi juga punya makna dan nilai-nilai yang erat kaitannya sama momen spesial ini. 

Tapi, gapapa juga kan kalo kita berkreasi dan ngelakuin inovasi-inovasi di kue Lebaran yang udah ada? Dengan memberikan sentuhan modern pada sajian klasik, kita bisa bikin momen Lebaran makin seru dan memorable. Tapi inget juga ya, jangan lupa pertahankan citarasa klasiknya biar kue Lebaran . klasik tetep jadi primadona yang nggak boleh dilewatkan pas Idul Fitri. *

#Samber thr

#Samber 2023 hari 21

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun