Selama resesi, banyak bisnis mengalami kesulitan dan terpaksa menurunkan jumlah pegawai atau mengurangi upah karyawan. Hal ini dapat menyebabkan beberapa emak-emak kehilangan pekerjaan atau mengalami penurunan pendapatan.Â
Dampaknya, mereka dapat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makanan, pakaian, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
Peningkatan biaya hidup
Selama resesi, harga barang dan jasa bisa naik karena banyak perusahaan yang mencoba menutupi kerugian mereka. Hal ini dapat menyebabkan biaya hidup yang lebih tinggi bagi emak-emak, sehingga membuat anggaran mereka semakin ketat.
Sulitnya mengakses layanan kesehatan
Selama resesi, banyak orang yang kehilangan asuransi kesehatan karena kehilangan pekerjaan. Hal ini dapat membuat emak-emak sulit untuk mengakses layanan kesehatan yang dibutuhkan untuk diri sendiri dan keluarganya.
Menurunnya kondisi psikologis
Emak-emak yang kehilangan pekerjaan atau mengalami penurunan pendapatan selama resesi dapat merasa stres, cemas, dan khawatir tentang masa depan mereka dan keluarganya. Hal ini dapat memengaruhi kesehatan mental mereka, sehingga memperburuk situasi yang ada.
Dalam menghadapi dampak resesi, emak-emak di komplek perumahan dapat mencari solusi dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada, seperti melakukan penghematan, mencari pekerjaan sampingan, atau mencari bantuan dari pemerintah atau organisasi sosial.Â
Penting juga untuk menjaga kesehatan mental dan mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman-teman untuk mengatasi kesulitan selama resesi.
Gelombang PHK Massal tingkatkan jumlah pengangguran
Dilansir dari Kompas.com, gelombang PHK masal melanda Indonesia akibat pandemi Covid-19. Berita ini memang benar adanya beberapa perusahaan di Indonesia telah melakukan PHK massal sebagai dampak dari pandemi Covid-19 dan penurunan aktivitas ekonomi.Â