Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Apa Dampak dari Tingginya Angka Pengangguran?

19 Februari 2023   18:27 Diperbarui: 21 Februari 2023   10:59 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pengangguran (Pexels.com/Mart Production)

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, pada Agustus 2021, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia sebesar 7,07 persen. Ini mengalami penurunan dibandingkan TPT pada Februari 2021 yang sebesar 7,14 persen. Selain itu, BPS juga mencatat bahwa jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2021 sebesar 140,29 juta orang, sedangkan jumlah penduduk yang bekerja adalah sebesar 130,15 juta orang.

Data tersebut, dalam beberapa tahun ini mungkin saja berubah menjadi meningkat tajam. Ada beberapa faktor penyebab, mengapa angka jumlah pengangguran tersebut bisa saja meningkat, salah satunya adalah resesi ekonomi yang diprediksi akan terjadi pada tahun 2023 ini. 

Resesi memang dipercaya dapat meningkatkan angka pengangguran secara signifikan. Kita semua tentu sudah paham apa yang dimaksud dengan resesi, karena kata ini akhir-akhir ini sedang nge-trend dan naik pamornya. 

Resesi adalah kondisi ketika perekonomian mengalami penurunan pertumbuhan selama beberapa kuartal berturut-turut, yang sering disebabkan oleh penurunan permintaan di pasar, inflasi yang tinggi, atau krisis keuangan. 

Selama masa resesi, banyak bisnis mengalami penurunan pendapatan dan laba, sehingga seringkali harus melakukan pemotongan biaya dengan mengurangi jumlah karyawan atau memberhentikan pegawai, yang dapat meningkatkan tingkat pengangguran.

Anjar adalah seorang individu yang mengalami pengangguran karena PHK dari perusahaannya. Pengalaman PHK bisa sangat mengecewakan dan mengganggu, terutama jika individu tersebut telah bekerja di perusahaan tersebut untuk waktu yang lama. 

Selain itu, PHK juga dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang, serta memengaruhi kestabilan keuangan dan sosialnya.

Dampak resesi dan suami menganggur bagi emak-emak

Resesi dan banyaknya kepala rumah tangga dan tulang punggung keluarga seperti Anjar yang mengalami pemutusan hubungan kerja, ternyata dapat memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan sehari-hari masyarakat, termasuk emak-emak di komplek perumahan. 

Beberapa dampak yang mungkin dirasakan oleh emak-emak selama resesi adalah sebagai berikut:

Kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun