Nasib sebagai pembantu rumah tangga bisa bervariasi bergantung pada beberapa faktor yang menjadi penentu. Seperti negara di mana mereka bekerja, kondisi pekerjaan, dan hubungan dengan majikan.Â
Dalam beberapa kasus, memang pembantu rumah tangga dapat merasa sejahtera dan memiliki hubungan baik dengan majikan mereka. Namun, dalam kasus lain, mereka juga mungkin mengalami pembayaran gaji yang tidak adil, diskriminasi, dan kondisi kerja yang buruk.
Bik Inah, berusia 45 tahun. Ia berprofesi sebagai seorang pembantu rumah tangga dan harus berjuang untuk membiayai 6 anak dan suaminya yang memiliki penyakit jantung. Dilihat secara kasat mata pun, nasib Bik Inah ini tampak sulit.Â
Tidak ada pilihan lain yang lebih mudah baginya, selain menerima beban yang berat tersebut. Ia menjadi tulang punggung untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Hal ini tak ayal membuat hidupnya penuh dengan tekanan dan kesulitan.
Bik Inah harus bekerja keras setiap hari untuk memperoleh gaji yang memadai dan memenuhi kebutuhan keluarganya. Untuk menutupi kekurangan, bahkan ia bisa bekerja di tiga rumah sekaligus dalam sehari.Â
Tak jarang ia baru bisa pulang ke rumah, pada pukul sebelas malam. Selain beban nafkah keluarga, Ia juga mengalami kesulitan dalam mengatasi beban fisik dan emosional dari pekerjaannya.
Namun, meskipun situasinya sulit, Bik Inah harus tetap memiliki semangat dan kekuatan untuk terus berjuang demi keluarganya.
Sebagai anggota masyarakat yang tumbuh dan hidup bersama, memang kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa pekerja rumah tangga seperti Bik Inah memperoleh perlakuan yang adil dan hak-hak mereka sebagai pekerja dilindungi.Â
Mudahkan, maka kau akan dipermudah!
Sebagai majikan, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan, sebagai upaya untuk mempermudah beban kerja pembantu rumah tangga. Hal ini adalah hal yang baik dan bertanggung jawab sebagai bentuk kepedulian kita sebagai majikan kepada orang yang telah bekerja meringankan beban kita. Berikut adalah beberapa alasan mengapa majikan harus meringankan beban pembantu rumah tangga:
Hak-hak pekerja dan kesejahteraan pekerja
Pembantu rumah tangga seperti orang lain memiliki hak-hak pekerja yang sama, termasuk hak untuk bekerja dalam lingkungan yang aman dan sehat, memperoleh gaji yang layak, dan memiliki jam kerja yang wajar. Mempermudah beban kerja mereka membantu untuk memastikan bahwa hak-hak ini terpenuhi.
Pembantu rumah tangga yang bekerja dalam lingkungan yang mempermudah beban kerja mereka mungkin merasa lebih sejahtera dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Hubungan yang baik
Hubungan yang baik antara majikan dan pembantu rumah tangga dapat membantu untuk membuat lingkungan kerja yang lebih harmonis dan meningkatkan produktivitas pekerja.
Kebijakan sosial dan hukum
Ada beberapa kebijakan sosial dan hukum yang memerlukan majikan untuk mempermudah beban kerja pembantu rumah tangga, dan memastikan bahwa hak-hak mereka sebagai pekerja dilindungi.
Kesimpulannya, mempermudah beban kerja pembantu rumah tangga adalah hal yang baik dan bertanggung jawab dalam memastikan bahwa pekerja mereka menerima perlakuan yang adil dan hak-hak mereka sebagai pekerja terpenuhi.
RUU Pembantu Rumah Tangga
RUU Pembantu Rumah Tangga  jika dilihat dari definisinya adalah Undang-Undang (RUU) tentang Pembantu Rumah Tangga, yang mengatur hak dan kewajiban pembantu rumah tangga dan majikan.Â
RUU ini fokus utamanya pada meningkatkan perlindungan bagi pembantu rumah tangga, memastikan hak-hak mereka sebagai pekerja dilindungi, dan memastikan bahwa mereka menerima perlakuan adil dan gaji yang layak.
Dilihat dari sejarahnya, Â RUU Pembantu Rumah Tangga ini berkaitan erat dengan perkembangan peraturan dan regulasi bagi pekerja rumah tangga, dan sejalan dengan upaya memastikan bahwa hak-hak pekerja dilindungi.Â
Di beberapa negara, pembantu rumah tangga belum diakui sebagai pekerja, seperti halnya para pekerja di bidang lain. Karena itu, pembantu rumah tangga tidak memperoleh perlindungan hukum dan hak yang sama dengan pekerja lain.Â
Dengan demikian, RUU Pembantu Rumah Tangga dikembangkan untuk memastikan bahwa pembantu rumah tangga memperoleh perlindungan hukum dan hak-hak yang sama dengan pekerja lain.
Menurut jurnal Kementerian Sosial dan Tenaga Kerja, RUU Pembantu Rumah Tangga pertama kali diajukan pada tahun 2000. Setelah mengalami beberapa perubahan yang mendasar, akhirnya disahkan pada tahun 2004. Sejak saat itu, RUU ini membantu untuk memastikan bahwa pembantu rumah tangga memperoleh perlindungan hukum dan hak-hak yang sama dengan pekerja lain.
Dalam jurnal tersebut juga disebutkan bahwa RUU ini sangat penting dalam mengatasi masalah pembantu rumah tangga, seperti perlakuan tidak adil, diskriminasi, dan pemaksaan.Â
RUU ini ke depannya akan dapat membantu untuk memastikan bahwa pembantu rumah tangga memperoleh gaji yang layak, hak cuti, dan perlindungan kesehatan. Kabar yang sangat menggembirakan, ya bagi para pembantu rumah tangga.
Ini yang bisa dilakukan Majikan!
Saat kita memiliki niat baik untuk meringankan beban kerja pembantu rumah tangga. Tentu saja tidak hanya sebatas niat, ya. Harus ada action atau langkah selanjutnya yang lebih jelas berupa tindakan. Berikut adalah beberapa trik dan tips yang dapat  dilakukan oleh majikan untuk mempermudah pekerjaan pembantu rumah tangga di rumah:
Sediakan peralatan dan perbekalan rumah tangga yang memadai
Kita harus berupaya menyediakan semua peralatan dan perbekalan rumah tangga yang akan digunakan oleh pembantu rumah tangga. Seperti : mesin cuci pakaian, pembersih debu dan vacuum, set peralatan memasak, perangkat pembuangan sampah, alat pembersih toilet, pembersih jendela dan kaca, dan alat pembersih lantai seperti mop dan spray.
Setelah itu, kita juga harus memastikan bahwa pembantu rumah tangga memiliki akses ke peralatan dan perbekalan rumah tangga yang memadai tersebut. Hal ini akan sangat berguna untuk mempermudah pekerjaan mereka dan membantu mereka bekerja dengan efisien. Jangan sampai disuruh menyeterika, tapi setrikanya tidak disediakan, ya Bu.
Buat jadwal kerja yang jelas dan Ajukan permintaan dan kebutuhan dengan jelas
Jangan lupa ya, Bu untuk memberikan jadwal kerja yang jelas dan mudah dipahami, seperti kapan harus membersihkan toilet, kapan menyiapkan sarapan, dan kapan mencuci pakaian. Kalau bisa ditulis dan ditempel di dinding atau di pintu kulkas. Memberikan jadwal kerja yang jelas dan teratur dipercaya akan membantu pembantu rumah tangga untuk menentukan prioritas dan mengelola waktu mereka secara efektif.
Jika mau meminta bantuan, komunikasikan dengan jelas juga apa yang diinginkan dan diperlukan. Jangan sampai, Anda berbicara, "Bik ambilkan barang yang di atas nakas itu!" Padahal, banyak sekali barang yang tersimpan di atas nakas. Komunikasikan juga dengan jelas tugas dan tanggung jawab harian, hal ini akan membantu pembantu rumah tangga bekerja dengan efisien dan mengurangi kebingungan.
Berikan feedback dan apresiasi
Saat pembantu sudah berhasil mengerjakan sesuatu yang kita minta. Berikan feedback positif dan apresiasi untuk pekerjaannya. Feed back yang baik akan memotivasi pembantu rumah tangga untuk bekerja dengan lebih baik dan membuat mereka merasa dihargai. Selain itu, bila pekerjaannya masih kurang bagus, atau kurang rapih. Feed back dan apresiasi positif juga diperlukan untuk memperbaiki kinerja mereka.
Sediakan tempat istirahat yang memadai
Jangan porsir tenaga orang yang telah berjasa membantumu. Berikan  mereka waktu dan tempat istirahat yang memadai dan kondusif. Tenang saja, kamu tidak akan dirugikan, kok. Justru hal ini akan membantu pembantu rumah tangga untuk beristirahat dan memulihkan tenaga setelah bekerja. Lantas mereka bisa bersemangat kembali untuk melanjutkan sisa pekerjaannya.
Secara keseluruhan, dengan mempermudah pekerjaan pembantu rumah tangga. Maka, majikan secara otomatis telah menciptakan lingkungan kerja yang baik, memberikan dukungan dan apresiasi, dan menjaga komunikasi yang jelas dan terbuka antara majikan dan pembantu rumah tangga.
Jadilah majikan yang baik
Untuk menjadi seorang majikan yang baik, ternyata mempermudah pekerjaan pembantu rumah tangga adalah hal penting yang harus dilakukan. Melalui trik dan tips yang telah disebutkan di atas, majikan dapat membantu beban kerja pembantu rumah tangga. Sehingga, pembantu rumah tangga dapat bekerja dengan efisien dan memastikan bahwa mereka merasa dihargai dan nyaman selama bekerja.Â
Dengan cara ini, finally pembantu rumah tangga dapat memberikan yang terbaik dan membantu membuat rumah menjadi tempat yang nyaman dan damai. Oleh karena itu, jadilah majikan yang baik dan terus berupaya mempermudah pekerjaan pembantu rumah tangga agar mereka dapat bekerja dengan sepenuh hati.
