Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Keluarga yang Harmonis akan Meminimalisir Risiko Anak Melakukan Tindak Pidana

30 Januari 2023   21:33 Diperbarui: 31 Januari 2023   05:09 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keluarga yang harmonis (Pexels.com/August de Richelieu) 

Ilustrasi keluarga yang harmonis (Pexels.com/Julia M. Cameron)
Ilustrasi keluarga yang harmonis (Pexels.com/Julia M. Cameron)

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak melakukan tindak pidana pada usia dini, berikut saya rangkum dari berbagai sumber:

Masalah keluarga

Kita semua tentu sepakat jika keluarga merupakan tempat pertama bagi anak untuk belajar 'hidup'. Oleh karena itu, keluarga bisa menjadi sekolah awal dalam pendidikan karakter anak. Mau tidak mau, orang tua menjadi guru yang mengajarkan anak bagaimana mereka cara berperilaku. 

Pada awal kehidupannya, anak banyak melakukan imitation atau peniruan pada hampir semua pola dan gaya hidup orang dewasa yang ada di rumahnya.

Dengan demikian, anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang tidak stabil, konflik berkepanjangan, atau kekerasan dalam rumah tangga dapat mempengaruhi perkembangan emosional dan perilaku anak. Sehingga anak menjadi tidak terkendali dan berani melakukan tindakan yang mengarah pada kriminal.

Masalah sosial

Bapak dan ibu, membeli rumah adalah membeli lingkungan. Saat anda memutuskan untuk tinggal di suatu tempat. Maka, melihat lingkungan itu baik atau tidak untuk perkembangan karakter anak adalah prioritas utama. Karena, anak yang tumbuh dalam lingkungan yang tidak aman, kurang akses terhadap pendidikan dan layanan sosial, atau kurang dukungan dari lingkungan sekitarnya dapat lebih mungkin terlibat dalam tindak pidana.

Jadi, hal ini harus menjadi perhatian utama kita, ya. Jangan sampai kita mengorbankan masa depan anak, hanya demi harga rumah yang terjangkau atau bahkan murah. Kita seakan tutup mata, jika banyak sekali masalah sosial yang ada di sekitar lingkungan itu.

Masalah mental dan pendidikan

Tatkala anak kita menunjukkan ada gangguan emosi atau mental, seperti tantrum berlebihan pada usia pra remaja. Maka, sudah sepantasnya sebagai orang tua kita menunjukkan perhatian lebih. 

Jangan-jangan anak kita mengalami masalah mental seperti ADHD, gangguan kecemasan, atau gangguan perilaku. Mengapa harus waspada dan hati-hati? Karena, semua gangguan tersebut dapat menyebabkan anak melakukan tindak pidana.

Selain itu,anak yang mengalami kesulitan dalam belajar, kurang minat, atau tidak mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan juga disinyalir dapat meningkatkan risiko melakukan tindak pidana.

Perilaku teman sebaya dan pengaruh media

Jaman sekarang mau tidak mau kita harus mengajarkan anak kita untuk pilih-pilih teman. Karena, anak yang berinteraksi dengan teman yang melakukan tindak pidana cenderung untuk mengikuti tindakan yang sama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun