Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Bukan Komunikasi, Inilah Kunci Rahasia Rumah Tangga Langgeng Sampai Tua

30 Desember 2022   05:52 Diperbarui: 30 Desember 2022   23:45 2423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesekali, kita juga harus belajar untuk mengesampingkan ego kita, dan menerima serta mendahulukan ego pasangan kita. Dengan demikian, akan timbul rasa saling menghargai dan menerima dalam hubungan rumah tangga.

3. Memahami situasi pasangan

Saat pasangan sedang dilanda masalah, emosinya tidak stabil, uring-uringan, marah-marah, stres, dan hubungan terasa tidak enak. Maka, kita harus menahan diri untuk tidak terpancing emosi dan berusaha memahami situasi yang dihadapi pasangan.

Kita harus bersikap memaklumi, bahwa dia sedang mengalami sebuah masalah yang di luar kendali dirinya. Oleh karena itu, dia menjadi berbeda dari biasanya. Maka, salah satu bukti respek kita adalah terima dan pahami situasinya. Bersikaplah tenang dan membantu menenangkan emosinya tanpa banyak bicara dan menghakimi.

Dalam situasi ini, kita harus menekan keinginan dari perasaan kita sendiri. Jangan ingin dipahami dan diperhatikan oleh pasangan. Saat ini, posisi kita lah yang berperan sebagai memahami situasi dan perasaannya.

5. Mau mendengarkan

Mendengarkan adalah sebuah keterampilan yang bisa disebut gampang tapi sebenarnya susah. Karena, tidak semua orang mau dan mampu mendengarkan orang lain. 

Dalam keterampilan mendengar, tidak hanya telinga yang harus kita pasang. Namun, juga hati dan jiwa yang mau mendengar keluh-kesah, kesulitan, dan masalah yang sedang dialami pasangan. Tanpa menghakimi, menyalahkan, atau memberi saran yang tidak dia minta.

6. Mampu menahan diri saat berbicara

Alih-alih membuat hubungan menjadi langgeng dan awet. Banyak berbicara dan cerewet, apalagi banyak omong tidak pada tempatnya. Akan membuat hubungan terasa tidak nyaman, berisik, dan membosankan. 

Suasana yang tenang, mengutamakan perasaan, dan berbicara dari hati ke hati. Justru menjadi kunci harmonisnya pasangan dalam rumah tangga.

Walaupun kita sangat ingin berbicara dan mengeluarkan unek-unek kepada pasangan. Maka, alangkah lebih baiknya jika kita mampu menahan diri dari kata-kata yang buruk. 

Utamakan solusi, bukan emosi. Dengan demikian, pasangan kita akan merasa nyaman berbicara dengan kita, dan mau mendengar apa yang kita katakan.

Itulah, rahasia hubungan rumah tangga langgeng dan awet hingga usia tua, bahkan sampai maut memisahkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun