Dari mulai air godokan jahe dan serai, jeruk nipis dan kecap, kencur yang ditumbuk, dan lain-lain. Tapi, mungkin belum jodohnya, penyakit batuk suami saya harus sembuh. Setelah beberapa resep dicoba, batuk itu masih saja membandel.
Tiba-tiba saja, ada tamu yang berkunjung ke rumah, teman kantornya suami. Beliau sangat berpengalaman dalam mengobati penyakit dengan tanaman herbal. Beliau menyarankan agar mengobati batuk tersebut dengan daun bawang merah yang ditanam sendiri.
Entah kebetulan atau memang sudah takdir suami saya harus sembuh dengan cara tersebut. Satu minggu yang lalu, saya baru saja menanam bawang merah dengan sistem hidroponik di depan rumah.Â
Dan hari itu, daunnya sudah terlihat lebat, bahkan sudah saya potong dan gunakan untuk memasak telur dadar.
Tanpa pikir panjang, saya pun memetik daun bawang merah tersebut dan diberikan kepada suami. Cara pengobatannya sangat mudah sekali.Â
1. Petik daun bawang merah yang sudah kita tanam, segenggam saja jangan terlalu banyak.
2. Kunyah daun bawang tersebut secara perlahan hingga lumat, lalu telan.
3. Minum air putih hangat untuk melancarkan proses menelan daun bawang tersebut.
Alhamdulillah, bagi suami saya resep ini ampuh sekali. Hanya sekali saja mengonsumsi daun bawang merah tersebut. Sekarang suami saya sudah terbebas dari uhuk-uhuk.Â
Bahkan, teman-temannya pun sampai terheran-heran. Karena, batuk itu sudah menemani keseharian suami sejak jaman dulu mungkin. Jadi, ketika batuknya hilang, seakan ada yang aneh saja.
Seminggu yang lalu, saya pun batuk. Jenis batuknya berdahak, tapi ada sesak pada dada. Jadi, kalau dahaknya tidak dikeluarkan, dada terasa engap dan ada bunyi ngik-ngik saat bernapas.Â