Membutuhkan biaya yang mahal
Suami tahu bahwa istri tidak suka bila ia menghamburkan uang untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu penting. Seperti printilan, onderdil, modif, aksesoris, dan lain-lain. Tahu sendirikan, harga barang-barang yang berhubungan dengan hobi laki-laki biasanya sangat mahal.
Oleh karena itu, suami merasa enggan untuk jujur tentang hal ini kepada istrinya. Mereka khawatir hal ini akan memancing kemarahan istri. Hingga akhirnya, ia tidak bisa lagi melakukan hobi yang menjadi kegemarannya.Â
Memang ada laki-laki yang berterus terang tentang hobinya. Bahkan, berdiskusi dengan pasangan tentang hobi tersebut. Namun, biasanya, untuk struk pembelanjaan barang sudah dibuang, tidak diperlihatkan kepada istri. Atau bisa juga dengan cara memodifikasi struk belanja. Sehinga, harga aslinya tidak ketahuan oleh istri.
Laki-laki cenderung boros dan tidak perhitungan
Tidak seperti perempuan yang suka menawar dan perhitungan dalam hal mengeluarkan uang. Laki-laki biasanya cenderung boros untuk hal yang berhubungan dengan jumlah uang. Ia tidak sayang membeli printilan kecil seharga satu hingga dua juta. Asal hatinya merasa puas, akhirnya dapat memiliki barang yang menjadi kegemarannya.Â
Untuk hal-hal tersebut biasanya laki-laki tidak perhitungan. Karena, ia merasa jiwa kekanak-kanakannya telah terpuaskan. Setelah barang tersebut dapat dibeli. Jiwa inner child-nya sudah kenyang.Â
Namun, anehnya saat memberikan uang kepada istri sebagai nafkah, laki-laki akan berubah menjadi orang yang paling perhitungan. Itu karena, sebagai anak kecil ia akan merasa sayang mengeluarkan uang yang ia cari dengan susah payah, demi membiayai kehidupan orang lain. Dalam hal ini, istri mereka.
Tidak bisa mengontrol diri
Berbeda dengan perempuan, laki-laki biasanya tidak dapat mengontrol diri, saat menyukai atau menggemari sesuatu. Hingga, demi hobi tersebut ia korbankan kesehatannya, uang, keluarga, dan waktunya. Selama hal itu masih dirasa menarik, ia akan tetap di sana. Fokus untuk melakukan dan menekuni hal yang menjadi hobi mereka.
Laki-laki tidak memiliki self control yang terbukti efektif untuk memberikan batasan. Kapan harus berhenti, berapa uang yang harus dihabiskan untuk hal itu, dan apa pengaruhnya jika hal itu dilakukan terus menerus. Ketika menyukai sebuah hobi, laki-laki cenderung tidak membutuhkan alasan untuk mendasari perbuatan tersebut.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!