Gustave Falubert -- seorang penulis yang berasal dari Prancis menjelaskan bahwa writer's block adalah peristiwa yang dialami penulis, saat ia dalam kondisi sama sekali merasa tidak tahu apa yang akan dan harus ditulis. Padahal, ia sudah berpikir secara keras, dan memeras otak.Â
"Anda tidak tahu apa itu, tinggal sepanjang hari dengan kepala di tangan sambil mencoba memeras otak yang malang untuk menemukan sebuah kata saja."
Writer's block pada dasarnya lebih suka menyerang mood penulis. Hal tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan komitmen apalagi kompetensi atau kemampuan penulis.Â
Oleh karena itu, jangan heran bila penulis sekelas J.K. Rowling saja pernah kok mengalami writer's block? apalagi kita, sebagai penulis pemula, yang moodnya angin-anginan.
Tindakan preventif yang dapat kita persiapkan, agar saat writer's block menyerang mood kita tetap aman adalah dengan cara berikut :
Pertama, writer's block seperti monster hitam nan gelap yang menyerang saraf sadar kita.Â
Oleh karena itu, saat mood diserang berdo'alah agar kita dapat segera sadar, jangan pingsan berkepanjangan. Segera teguhkan kembali niat awal kita sebagai penulis, meskipun masih pemula.Â
Dalam hal ini, melakukan refleksi sangat penting untuk mengembalikan kembali ghiroh dan ruh kita dalam jalur kepenulisan yang lurus.
Kedua, Ambil tindakan dengan segera, cari cara yang ampuh untuk mengembalikan kembali mood yang telah koyak.Â
Pilih cara-cara yang menyenangkan, dan disukai oleh otak kita. Umpamam: membaca roman percintaan; menonton drakor yang disukai sambil minum segelas coklat panas; melihat tanaman di pekarangan yang mulai menghijau; atau jalan-jalan dan jajan-jajan menghirup udara segar.Â
Semoga saja, semua hal tersebut dapat mendatangkan semangat dan inspirasi. Bagai minyak tanah yang menggelorakan api.