Kedua, bebas biaya administrasi untuk pembelian dan penjualan reksa dana. Sehingga, dana kamu akan aman dan bebas dari potongan biaya administrasi.Â
Dengan sistem dollar cost average (DC) alias menabung rutin setiap bulan. Kamu akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar daripada tabungan biasa dan deposito. Apalagi, jika kamu menyimpan dana di reksa dana saham.
Tapi, jika kamu ingin uang kamu aman dan kamu adalah tipe investor yang tidak suka resiko. Investasi reksa dana pasar uang lebih tepat untuk dijadikan pilihan. Karena, reksa dana tersebut selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya, meski keuntungannya tidak sebesar reksa dana saham.
Saya sudah mencoba menyimpan dana pensiun dalam aplikasi reksa dana. Baru satu bulan berjalan, dari dana dua juta rupiah yang disimpan sudah mendapat imbal hasil sebesar Rp 34.000, lumayan kan lebih besar dibanding deposito.Â
Sebagaimana kita ketahui, dari uang dua puluh juta yang kita depositokan. Imbal hasil yang masuk rekening kita sekitar dua puluh ribu saja dalam jangka waktu satu bulan. Itu belum dipotong biaya administrasi, sekitar Rp 7.000, hingga sepuluh ribu per bulannya.
Belum lagi, nilai dana yang kita simpan akan tergerus inflasi. So, bukan untung malah jadi buntung.
5. Diferensiasi investasi
Sebagai saran, alangkah lebih baiknya dana yang kita kumpulkan selama satu tahun tersebut tidak hanya dimasukkan ke dalam satu aspek investasi, umpama emas saja, atau ternak saja. Akan lebih menguntungkan, jika dari dana, umpama dua juta itu kita bagi prosentase investasi.Â
Umpama, beli emas satu gram, Rp 700.000, beli induk ayam kampung 10 ekor x Rp 50.000, sama dengan lima ratus ribu rupiah. Sisanya, Rp 300.000 untuk reksa dana, dan Rp 500.000 untuk modal usaha, umpama jualan minuman atau jajanan anak.
Itulah, beberapa cara menyiapkan dana investasi bagi kamu yang ingin mandiri, dan memiliki harga diri di masa pensiun. Tanpa harus menjadi beban bagi anak dan mengharap bakti dari anak.
Yuk, kita putus hingga di kita, circle sandwich generation, agar anak kita dapat fokus mengurus rumah tangga, membiayai pendidikan anak-anaknya, dan menabung untuk masa pensiunnya. (*)