Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengendalikan Populasi Kucing Secara Alami

20 Agustus 2022   10:13 Diperbarui: 20 Agustus 2022   10:20 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di negara Jepang, kucing juga sangat dihormati. Masyarakat Jepang percaya jika kucing akan memberikan keberuntungan dan hal positif bagi kehidupan mereka. 

Bahkan, di Jepang didirikan sebuah payung kucing yang diberi nama Manki-neko. Patung ini diyakini akan membawa berkah bagi masyarakat Jepang.

Jepang juga memiliki sebuah pulau yang diberi nama Aoshima, sebagai pulau kucing. Karena, jumlah kucing di perkirakan lebih banyak menghuni pulau tersebut, daripada manusia.

Kucing menjadi masalah bagi manusia, saat populasi mereka membludak dan tidak dapat dikendalikan.

Sudah menjadi rahasia umum, jika kucing memiliki tingkat perkembangan populasi yang sangat tinggi. Sehingga, dalam waktu tiga bulan setelah melahirkan, seekor induk kucing sudah siap untuk mulai birahi lagi. Dalam waktu cepat, ia akan kembali hamil dan melahirkan.

Di dalam peribahasa Sunda, ada sebuah babasan atau ungkapan yang menggambarkan perkembangniakan kucing, yakni 'heunceut ucingeun' atau alat kelamin kucing betina.

Arti dari babasan tersebut adalah istilah bagi perempuan yang mudah birahi, hamil, dan melahirkan.

Bukan tanpa alasan, karena memang demikianlah faktanya. Bahwa, kucing mudah sekali berkembang biak.

Harus ada upaya serius untuk mengendalikan populasi kucing di lingkungan sekitar kita.

Sebab, bila populasi kucing tidak terkendali. Lalu, di sisi lain kita belum siap dalam hal perawatan, dana, dan akomodasinya. Maka, kucing akan menjadi masalah baru bagi lingkungan sekitar.

Pertama, kotoran kucing yang berserakan. Karena, kucing tidak disediakan tempat untuk buang air besar dan kecil. Maka, kotoran kucing akan mendatangkan polisi bagi lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun