Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengendalikan Populasi Kucing Secara Alami

20 Agustus 2022   10:13 Diperbarui: 20 Agustus 2022   10:20 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, suara bising kucing, saat kucing jantan birahi dan bertengkar berebut betina. Akan mendatangkan polisi suara bagi masyarakat.

Apalagi, saat bayi kucing telah lahir dan berbunyi eong-eong menyayat hati sambil merangkak dengan tubuh ringkihnya.

Bayi-bayi itu akan menangisenvati+cari induknya. Karena, haus dan kelaparan.

Hal ini, disadari atau tidak akanenimbilkan keresahan dan rada khawatir tersendiri pada masyarakat.

Oleh karena itu, perlu adanya upaya yang aman dan selamat untuk mengendalikan populasi kucing.

Diantaranya : dengan program sterilisasi kucing secara gratis dari puskesmas di lingkungan sekitar.

Bagi masyarakat yang memelihara kucing di rumah. Ada solusi yang aman, alami, dan sederhana dalam sterilisasi kucing. 

Caranya adalah dengan.menaburkan sedikit ragi tape pada makanan kucing. 

Untuk tahap awal, sedikit dahulu. Lalu tunggu beberapa hari atau sekitar satu Minggu. Periksa bagaimana reaksi ragi tersebut pada tubuh kucing.

Patut menjadi perhatian, saat memberikan ragi pada makanan kucing . Pastikan dahulu, bahwa kucing tidak dalam keadaan birahi.

Karena, bila kucing dalam keadaan birahi. Pemberian ragi akan menyebabkan kucing mengalami keguguran , pendarahan dan cacat janin pada bayi kucing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun