Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Benarkah Perempuan Tabu Menyatakan Cinta Terlebih Dahulu?

15 Agustus 2022   19:40 Diperbarui: 15 Agustus 2022   19:46 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan simbol sebagai dulang pada peribahasa aww mah dulang tinand dan sebagai sapi pada peribahasa 'sapi anut ka bantng' maka perempuan tidak diberi keleluasaan untuk berpendapat dan mengemukakan apa-apa yang ada di dalam hatinya. Berkaitan dengan asa, harapan, cita-cita, dan perasaan cinta.

Bahkan, untuk perasaan jatuh cinta pun. Perempuan harus berusaha menahan dirinya untuk tidak menjadi yang pertama mengutarakan. Perempuan hanya bisa menunggu, entah sampai kapan.

Entah apakah perasaan itu akan sampai atau tidak. Umpama, lelaki yang dicintai perempuan tersebut kemudian menyatakan cintanya. Nasib baik bagi perempuan tersebut, karena cintanya gayung bersambut. 

Bagaimana kalau tidak, bahkan laki-laki itu malah menyatakan cinta kepada perempuan lain?

Mungkin, disinilah sebagai perempuan, kita diajarkan untuk selalu menerima. Bahwa tidak semua hal yang kita inginkan akan datang ke hadapan. Semangat untuk semua perempuan di dunia ini. (*)
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun