Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Inilah! 10 Besar Ranking BWF Indonesia yang Akan Menjuarai All England 2022

16 Maret 2022   08:52 Diperbarui: 16 Maret 2022   08:57 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ranking 10 besar BWF Indonesia |JPNN.com

Konon, hingga kini belum ada yang bisa menandingi prestasi pemain asal Surabaya ini. 

Liem Swie King (King Smash) lolos ke final All England pada tahun 1976, saat ia berusia 20 tahun. Liem memiliki teknik smash yang unik dan indah, hal itu mengantarkan ia pada julukan 'King Smash'. Selain hebat sebagai pemain tunggal dan meraih 7 gelar juara, yakni 3 kali meraih gelar juara All England pada tahun 1978, 1979, dan 1981. 

Liem juga sukses bermain berpasangan dalam ganda putra. Dia berhasil menyabet 6 gelar juara dunia. Bersama Kartono, juara dunia pada tahun 1984 dan 1985. Lalu, saat berpasangan dengan Bobby Ertanto, dua kali meraih gelar juara dunia pada tahun 1986 dan 1987. Berganti partner dengan Eddy Hartono, Liem menjuarai Sea Games, dan Indonesia Open.

Alan Budikusuma (Emas Olimpiade) pernah mengharumkan Indonesia di kancah internasional, pada kejuaraan Olimpiade Barcelona di tahun 1992. Di saat yang sama, Susi Susanti (istri Alan) juga meraih emas di olimpiade tersebut. Hingga kini, belum kita dengar lagi prestasi yang sama, yang sudah diraih pasangan suami istri ini.

Hariyanto Arbi (smash 100 watt) diyakini jika Hariyanto adalah penerus dari Liem Swie King yang memiliki julukan Si Raja Smash. Dengan kehebatannya tersebut Hariyanto Arbi berhasil menyabet 7 kejuaraan bulu tangkis. 

Dua kali juara dunia All England pada tahun 1993 dan 1994. Juara dunia pada tahun 1995. Empat kali menjadi juara dalam gelaran Piala Thomas pada tahun 1994, 1996, 1998, dan 2000. 

Taufik Hidayat (pesona sang bad boy) dua kali meraih juara Olimpiade Athena pada tahun 2004 dan 2005. Pemain bulu tangkis asala Bandung ini, dua kali menjadi tim kebanggaan Piala Thomas, saat menjuarai event tersebut pada tahun 2000 dan 2002. 

Selain prestasi-prestasi tersebut, Taufik juga menjadi juara Asian Games di Busan pada tahun 2002, dan Asian Games di Doha, pada tahun 2006. 

Tim bulutangkis putri Indonesia menjuarai Badminton Asia Team Championship 2022

Dalam catatan 10 besar peringkat World Badminton Federation (WBF) memang tim bulu tangkis putri Indonesia belum mencatat hasil yang memuaskan. 

Namun, kabar gembira datang dari kejuaraan Badminton Asia Time Championship untuk kategori beregu putri. Korea Selatan dibuat bertekuk lutut oleh Indonesia dengan skor 3-2. 

Mengutip dari suara.com, bahwa Gregoria Mariska Tunjung pada pertandingan pertama dengan Sim Yu Jin dari Korea Selatan. Gregoria berhasil memenangkan pertandingan dua set langsung, dengan skor 21-9, 21-10. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun