Untuk kategori tunggal putri, Indonesia belum berhasil menduduki peringkat 10 besar.Â
Dalam kategori ganda putra, 3 peringkat disabet oleh Indonesia. Bahkan, dalam kategori ini, pemain bulu tangkis Indonesia membuktikan kegarangannya. Peringkat 1 dikuasai oleh pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dengan mengumpulkan 106.853 poin.Â
Pada peringkat kedua diduduki oleh pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dengan raihan poin sebesar 100.557 poin. Pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Adrianto meraih posisi ke-7 dengan raihan poin sekitar 72.894 poin.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu menduduki peringkat ke-6 kategori ganda putri, dengan mencatat 83.115 poin.Â
Pada kategori ganda campuran, dua peringkat kembali diraih oleh pemain dari Indonesia. Yakni pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dengan raihan sekitar 85.900 poin berada di urutan ke-4.Â
Di urutan ke-9 ada pasangan Hafizh Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja meraih 65.941 poin.
Indonesia memiliki banyak pemain legendaris
Indonesia bisa disebut juga memiliki stok melimpah terkait pemain bulu tangkis legendaris. Mereka menjadi tokoh, panutan, bintang, dan legenda pada masa kejayaannya. Bahkan, diyakini hingga kini, belum ada atlet Indonesia sesudahnya yang dapat menyamai prestasi para pemain legendaris tersebut.Â
Mengutip dari liputan6.com, bahwa ada 6 pemain fenomenal kebanggaan Indonesia. Siapa sajakah mereka?Â
Tan Joe Hok (sang pionir) yang berhasil mengharumkan Indonesia melalui gelar juara turnamen prestisius All England pada tahun 1959. Tan Joe Hok juga mempersembahkan medali emas bagi merah putih di ajang Asian Games pada tahun 1962.Â
Selain dua prestasi tersebut, ia juga memperkuat tim Indonesia, kala berhasil menjuarai Piala Thomas, di tahun 1961 dan 1964.Â
Rudy Hartono (raja All England) karena ia berhasil 8 kali berturut-turut menjuarai All England, 7 kali juara dari tahun 1968-1974, satu gelar terakhir diperoleh pada tahun 1976. Wah, benar-benar legenda, ya.Â