Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Mudah Tertipu Investasi? Hati-hati Syndrom FOMO dan Minimnya Literasi Finansial

18 Februari 2022   18:48 Diperbarui: 21 Februari 2022   08:46 1633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Databoks.katadata.co.id

"Maap, Bu ... Saya mau menawarkan produk kecantikan, sekaligus perawatan kecantikannya." Ucapnya lembut dan sopan, pembawaannya tenang. Gayanya sangat meyakinkan. Sebagai sales kecantikan  saya akui bahwa dia profesional. 

"Maap, Nak! Ibu baru pulang kerja." Saya menolak secara halus.

"Boleh minta waktunya sebentar saja, Bu! Ijinkan saya presentasi dulu ... mana tahu ada saudara atau teman ibu yang tertarik." Gadis cantik itu tampak memaksa. Teman di sebelahnya ikut memohon juga. Senyum profesionalnya akhirnya meluluhkan hati saya. saya ijinkan mereka presentasi di rumah. Benar saja beberapa tetangga ikut nimbrung. Ibu yang kebetulan sedang ada di rumah juga ikut bergabung.

Produk yang dibawa dua gadis belia ini cukup familiar dan populer juga. Merek-merek yang biasa saya beli di super market.

"Bila Ibu membeli satu paket kecantikan ini seharga tiga ratus lima puluh ribu rupiah saja. Ibu akan mendapatkan satu paket produk kecantikan dari mulai alas bedak, bedak, poundation, krim malam, krim siang, lipstik, hand body, eye shadow, ... sekaligus gratis facial selama sepuluh kali. Nanti untuk perawatan kecantikannya, tim kami akan datang kesini seminggu sekali secara bergiliran untuk facial ibu-ibu semua."

Tetangga dan ibu saya ramai-ramai mengambil satu paket kecantikan. Akhirnya, saya pun ikut tergiur mengambil satu paket. Lumayan, hanya dengan uang tiga ratus lima puluh ribu rupiah bisa dapat satu paket produk kecantikan lengkap dengan merk ternama, ditambah facial selama sepuluh kali. Jarang-jarang tuh.

Untuk memastikan keprofesianalannya. Kami satu persatu mencoba difacial. Pijatannya enak, lembut dan terlatih. Saya, ibu dan lima orang ibu-ibu tetangga rumah akhirnya membeli produk tersebut, masing-masing satu paket.

Gadis cantik itu memberikan kuitansi sebagai bukti pembayaran, beberapa brosur cara pemakaian produk, kartu nama serta kartu antrian untuk facial minggu berikutnya. Tempatnya masih di rumah saya.

Setelah semua transaksi pembelian produk itu selesai. Dua gadis belia nan cantik itu berlalu. Senyum riang tampak tersungging di bibirnya. Mereka berdua pastinya sangat bahagia sekali. Produknya terjual habis. Tujuh orang dikali tiga ratus lima puluh ribu rupiah. Berapa tuh? Hampir dua juta setengah. Busyet ... dalam waktu dua sampai tiga jam saja. 

saya sempat berpikir. Enak ya kerja jadi sales produk kecantikan. Dandanan seksi, wajah bening dan cantik. Kalau produk terjual bisa dapat uang banyak. Terus bisa jalan-jalan melulu. Tahu keadaan dan isi rumah orang lain.

Minggu pertama jadwal facial, kelima tetangga saya mulai kasak-kusuk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun