"Dimana Ma? Silanya nggak liat."
"Ada di meja kerja kamu."
"Iya ma dah ketemu."
Dengan perasaan deg-degan Lina membuka pesan yang ada dalam amplop bunga tersebut.
Aku rasa sudah saatnya kamu tahu aku siapa sebelum kamu nuduh orang lagi. Aku tunggu kamu di pos ronda jam 5.00 sore dan aku ha harap kamu nggak kecewa setelah ngeliat aku. Harus datang yach!
Ternyata ibunya telat memberi tahu Lina sekrang dah hampir jam 5, dia pun segera bersiap-siap untuk ketemu si pemuja rahasianya itu.
Dari tadi Lina mencari-cari orang yang menurutnya adalah si pemuja rahasianya tapi tak ada satupun yang nyamperin.
Lina tersentak kaget ketika ada yang menepuk bahunya dari belakang.
"Hey Lin! Dah lama nunggu yach?"
"Ka...Kamu yah yang selalu ngirimin aku puisi?"
"Iya ni aku, si pemuja rahasiamu."