Kaget bukan kepalang ternyata yang bicara itu mas lala yang suka buat puisi yang juga salah satu pujaan Lina.
"Mas lala..! Sejak kapan disitu?"
"Dari tadi dengerin nona cantik ngomel-ngomel."
Pipi Lina langsung memerah dapat pujian.
"Ko' bengong Lin?"
"ah...Nggak..Yang naroh puisi itu kamu yach?"
"Iii... Jangan GR dulu, bukan aku kali yang buatin kamu puisi!"
Lina nampak kecewa padahal dah terlanjur senang.
"Mungkin belum saatnya kamu untuk tahu Pemuja Rahasia kamu itu siapa!"
Makin penasaran aja Lina sejak kejadian sepulang kantor tadi. Sampai di rumah dia hanya mengurung diri di kamar menebak-nebak siapa pemuja rahasianya itu. Tiba-tiba ibunya memanggil.
"Lina ada kiriman bunga untuk kamu! Ibu taruh di kamar kamu."