Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Jebakan Doom Spending, Mudharat, Manfaat dan Menyiasatinya

18 Oktober 2024   06:50 Diperbarui: 18 Oktober 2024   08:44 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doom Spending (Sumber : gambar AI dengan blackbox.ai)

3. Bisa menjadi candu

Hal ini dapat menyebabkan pola belanja yang tidak sehat dan ketergantungan pada barang material untuk merasa lebih baik, sehingga bisa menyebabkan gangguan mental.

Bagaimana Cara Mengatasinya?

1. Anggaran Terencana

 Membuatlah anggaran yang jelas untuk pengeluaran, termasuk kategori 'kesenangan' yang terkontrol, akan mencegah kita melakukan Doom Spending.

2. Refleksi Diri

Sebelum membeli, tanya pada diri sendiri apakah barang tersebut benar-benar diperlukan atau hanya untuk mengalihkan perhatian dan pelarian kita dari kondisi stres atau depresi.

3. Alternatif Pengalihan Stres

Temukan cara lain untuk mengatasi stres, seperti olahraga, meditasi, atau hobi yang positif. Jangan mengatasi stress dengan belanja belanjo sehingga terjebak Doom Spending.

4. Berinvestasi

 Alihkan dana yang biasanya untuk doom spending ke investasi atau tabungan untuk masa depan. Dengan begitu setiap kali ada uang longgar dan ingin melakukan Doom Spending, alihkan uangnya untuk investasi yang produktif, jangan konsumtif.

Sebenarnya dengan pendekatan yang tepat, Kita dapat menghindari dampak negatif dari doom spending dan lebih fokus pada pengeluaran yang bermanfaat dan memang kita butuhkan.

Sumber referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun