Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Jebakan Doom Spending, Mudharat, Manfaat dan Menyiasatinya

18 Oktober 2024   06:50 Diperbarui: 18 Oktober 2024   08:44 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doom Spending (Sumber : gambar AI dengan blackbox.ai)

Lumayan, comot sana comot sini mumpung gopay penuh. Akhirnya, kucomot lagi kemasan migor 2 liter. Tapi 1 saja. Hehehe....

Di kasir ada Macan Mamud yang lagi bayar. Pakai QRIS kayanya. Tapi entah apa.

"Minyak goreng mahal, Bu. Sayangnya aku nggak punya "klik". Lumayan diskon 700!"  katanya. Bangga bayar pakai QRIS.

Aku cuma nyengir. " 700 rupiah?" Bangga amat?" 

Padahal aku bayar pakai gopay dapat cashback 2 ribu. Hehehe...

Ah, cuekin saja. Kasih senyum saja sambil meringis. Hehehe...

Doom Spending (Sumber : gambar AI dengan blackbox.ai)
Doom Spending (Sumber : gambar AI dengan blackbox.ai)

Sebenarnya Doom Spending itu banyakan mudharatnya apa manfaatnya sih?

Di samping definisi Doom Spending yang tersebut di atas, ternyata:

"Doom Spending adalah istilah yang merujuk pada pola pengeluaran yang dilakukan seseorang ketika merasa putus asa atau terjebak dalam situasi negatif, seringkali untuk mengalihkan perhatian dari masalah yang dihadapi, tanpa berpikir apakah barang yang dibeli, bermanfaat atau tidak, dibutuhkan atau tidak."

Kalau aku sih sebenarnya nggak lagi putus asa, cuma sedikit bete saja. Kadang-kadang perlu kan melakukan sesuatu semau gue? (Padahal biasanya juga selalu semau gue, Hihihi...)

Sebenarnya, ada nggak sih manfaat Doom Spending?

Doom Spending, mungkin bisa menjadi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun