Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

"Pisang Kepok Mahal, Bude!" Trik agar Jual Pisang Cepat Laku

7 Mei 2024   12:23 Diperbarui: 8 Mei 2024   12:36 1808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biasanya saya menunggu sampai pisang kepok setandan masak semua. Ternyata kalau untuk dijual ini sudah terlambat (dokpri)

"Coba lihat," kata Mbak pemilik warung kopi sambil menggendong putrinya. Kemudian dia melihat pisang-pisangku.

"Ini memang kecil-kecil mbak, tapi suluhan. Matang pohon," kataku. Duh...jujur banget sih aku.

"Beli 2 sisir saja." Kata Mbaknya .

"Iya, Mbak, nggak papa!" Jawabku. Dibayarnya pisangku dengan selembar 5 ribuan, 2 lembar uang 2 ribuan lecek, dan 1 lembar seribu.

Alhamdulillah, disyukuri saja. Berhasil menjual 2 sisir pisang Membuatku bahagia. Hohoho...

Masih ada 5 sisir kecil-kecil. Antara mau kubawa pulang, atau kuobral? Eh ...

Kusamperin tukang sayur yang mangkal di pinggir jalan.

"Bu, mau beli pisang kepok?" Murah, 5 ribu sesisir. Ini pisang kepok lagi mahal, lho Bu"

"Enggak, Bu. Saya nggak jualan gorengan.

"Dijual saja kan bisa, Bu?"

"Saya nggak pernah jual pisang, nggak tahu harga nya. Itu tawarkan di penjual gorengan yang di sana!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun