Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

"Pisang Kepok Mahal, Bude!" Trik agar Jual Pisang Cepat Laku

7 Mei 2024   12:23 Diperbarui: 8 Mei 2024   12:36 1806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pisang kepok ku banyak yang sedang berbuah, sebulan lagi mungkin sudah bisa dipanen (dokpri)

"Nggak bisa kalau 25 ribu. Kutambahi 2 ribu kalau boleh. Ini besok sudah tidak bisa dimakan!" Kata Ibu itu.

"Pisang kepok mahal lho,Bu! Kemarin nanya, tapi memang besar dan bagus, harganya 25 ribu sesisir," kataku.

"Ah, itu kemarin. Sekarang harganya sudah turun!" Kata ibu yang satunya.

Aku diam, malas berdebat , sempat ragu juga kl harga pisang memang sudah turun. (Tapi ternyata, sampai sekarang harga sesisir pisang kepok ukuran sedang masih sekitar 15-20 ribu).

Aku malah ngakak geli. Ternyata berjualan itu tidak semudah yang terlihat. Sebenarnya kukasih juga nggak masalah. Tapi ini nawarnya sungguh terlalu.

 Jadi kuputuskan untuk mengambil kembali pisangnya. Entah ibu itu ngomong apa, nggak kudengar dan nggak kumasukkan ke hati. Emang gue pikirin?

Pisang goreng, meski kecil-kecil, tetap kenyal dan manis (dokpri)
Pisang goreng, meski kecil-kecil, tetap kenyal dan manis (dokpri)

Padahal suerr ini beberapa sudah kugoreng pisangnya wuenakk...manis. Buat kolak juga wuenak. Manis dan kenyal.

Tadinya aku sudah berniat nyerah. Tapi kok Cemen banget ya. Masak jual pisang aja nggak bisa. 

Akhirnya aku beralih rute, berniat ke tempat yang banyak pedagang gorengan. Tapi lewat di jalan, ada warung kopi, dan juga sedia gorengan. Nyoba ditawarin, ah. Siapa tahu berjodoh.

"Assalamualaikum..! Mbak, mau beli pisang kepok? 5 ribu saja sesisir, boleh pilih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun