"Sing pundi(yang mana)?" Tanya ibu penjualnya.
"Sing Niki(yang ini)!" Saya ambil pisang kepok gemoy menggemaskan, matang pohon, dan penampilannya cantik.
"Dua puluh lima ribu!" Jawab ibu penjual. Membuat saya terbelalak.Â
"Sesisir?" Tanya saya tak percaya.
"Iya!" Jawab ibu penjual santai. Aku meringis.
"Mau ditawar berapa?" Tanyanya lagi.
"Enggak, Bu. Di kebunku banyak pisang kepok. Lha pas saya jual itu, satu tandan berisi 10 sisir lebih cuma dibeli 35 ribu!"
"Dimana, itu?" Gantian penjualnya terbelalak. Ku sebutkan alamat rumahku, dan Ibu penjual hanya geleng-geleng kepala.
Aku hanya tersenyum sambil menggerak-gerakkan alis. Hihihi...
Sebenarnya, di rumahku memang ada 4 tandan pisang kepok dari 4 pohon yang sedang berbuah.
Tapi yang sudah suluh, atau masak pohon, cuma ada 1. Itupun agak kurang sehat, karena buahnya kecil-kecil meski padat dan matang pohon.