Saya lihat sinyal memang tidak terlalu bagus. Tadinya tidak bermaksud memanfaatkan wifi gratis, karena paket internet jarang saya gunakan. Di rumah biasa pakai wifi. Kalau keluar, baru paket data saya pakai. Tapi ternyata sulit dan lemot untuk mengakses Kompasiana. Kebetulan hari itu saya belum memposting artikel.
Akhirnya saya buka wifi yang tersedia, dan benar saja, akses internet menjadi mudah dan cepat. Bahkan Waswuswes. Akses internet cepat yang sangat membantu dan bermanfaat. Betul-betul "Ponorogo hebat" password-nya. Hihihi....
Sebenarnya ada 2 jalur yang bisa dilalui untuk mendaki bukit Cumbri, yaitu:
1. Dari Desa Kepyar, Purwantoro, Wonogiri, Jawa Tengah. Jalur ini lebih mudah dilalui, tapi lebih jauh dan lama sekitar 1-2 jam pendakian untuk mencapai puncak.
2. Dari Desa Pagerukir, Sampung, Ponorogo,Jawa Timur. Jalur ini lebih cepat, tapi trek pendakian lebih terjal dan menanjak. Waktu pendakian lebih singkat sekitar 30 menit.
Saya mengikuti suami dalam kegiatan PPA Smando Pala yang memilih jalur Pagerukir, Sampung, Ponorogo.
Malamnya, suami saya  dan Mas Hendrik ikut memandu dan memberangkatkan peserta inagurasi dan pengambilan scarf angkatan ke-35 PPA Smandopala. Tapi tidak ikut sampai puncak, balik ke basecamp dan beristirahat bersama saya, Mbak Lutfi dan Si kecil WawaÂ
Tak terasa subuh telah tiba. Setelah menunaikan shalat subuh dan mempersiapkan perbekalan pendakian, kami siap-siap mendaki ke puncak Cumbri.
Karena sudah mengumpulkan informasi tentang pendakian dan waktu tempuh, saya berniat ikut mendaki.Â
Rata-rata yang saya tanya mengatakan lokasinya dekat. Tapi kalau mendengar waktu tempuh yang setengah jam, itu seperti nya lumayan jauh. Apalagi medannya terus naik.
Tapi Mbak Lutfi dan Dek Wawa ikut juga, jadi saya juga ikut. Nggak asyik kan kalau sudah sampai sini cuma numpang makan dan tidur tanpa kegiatan berarti?