Kudatangi lapak soto Lamongan yang cukup ramai pembeli. Sepertinya mereka pelanggan setia, dan beberapa keluarga yang jalan-jalan pagi.
Tadinya aku mau duduk lesehan, tapi tidak ada mejanya. Sepertinya aku kesulitan kalau harus makan bersila di tikar tanpa meja. Jadi aku memilih duduk di kursi plastik yang juga tersedia dengan tempat duduk yang justru kujadikan meja. Hihihi...
Ternyata aku tidak sendiri, sudah ada seorang ibu yang juga duduk memesan soto. Aku menghampiri dan akhirnya mengobrol. Sebut saja nama beliau Bu Yayuk(bukan nama sebenarnya).Â
Salah satu kebiasaan burukku, jarang sekali menanyakan nama pada orang yang baru kukenal meski sudah ngobrol asyik ngalor ngidul.
"Sudah biasa jalan -jalan di sini, Bu?" Tanyaku.
"Sudah, ini kalau libur, biasanya cucu diantar untuk menemani," jawab Bu Yayuk.
Bersyukur putra putri beliau masih tinggal sekota di Madiun.
Saat libur, cucu-cucunya menemani beliau.
"Ayo, Le! Tambah sotonya, apa lauknya. Nanti Uti yang bayarin!" Bu Yayuk menawari kedua cucunya yang sedang asyik menikmati soto sambil lesehan di dalam tenda.