Namun Dr. Nestadt yang juga asisten profesor Ilmu Psikiatri dan Perilaku, melanjutkan beberapa orang yang lain justru mengalami kesulitan saat berlibur, yang disebabkan oleh :
- ekspektasi yang terlalu besarÂ
- mengingat orang-orang terkasih yang telah berpulang.
- keluarga yang bermasalah.
-beban keuangan.
Namun demikian, post holiday blues, bisa diatasi dengan beberapa cara agar tidak menjadi gangguan mental yang seriusÂ
Dikutip dari www-goodrx-com.translate.goog, post holiday blues, bisa dicegah dengan beberapa cara, antara lain :
1. Kembali ke rutinitas normal secara perlahan.
Beri waktu yang cukup untuk kembali ke rutinitas setelah liburan. Sisakan beberapa hari untuk bersantai di rumah sambil mempersiapkan diri untuk kembali beraktivitas dengan santai.Â
Jadi tidak tiba di rumah malam, besok paginya sudah harus kembali bekerja, sementara pernak-pernik liburan belum sempat dibereskan. Hal seperti ini akan lebih berpotensi memicu post holiday bluesÂ
2. Mengingat hal-hal yang menyenangkan selama liburan.