"Kalau teman saya dekat,Pak. Paling jalan kaki juga nyampai!"
"Saudara nya,Bu?"
"Teman,Pak. Teman kuliah, hehehe..
Pak Budi kemudian asyik meracik es dawet Kudus yang kupesan.
Kulihat isian dawet disimpan di toples-toples beling.
Ada roti tawar, janggelan, cendol berwarna hijau, tape singkong, juruh(sirup gula merah) dan santan. Pak Budi juga menambahkan susu kental manis. Wah, jadi kaya es teler. Hehehe...
Mungkin yang berasal dari luar Madiun, penasaran dengan janggelan. Kalau yang Madiun mungkin sudah akrab dengan pangan lokal jenis ini.
Janggelan adalah sejenis cincau hitam yang dibuat dari daun tanaman khusus, yang diperas, kemudian direbus dan dibiarkan dingin sampai mengental.
Biasanya, es dawet di daerah Dolopo itu adalah es janggelan, bukan cendol. Saya sempat kaget saat pertama kali membeli dawet tidak ada cendolnya. Ternyata es dawet di sini memang tidak memakai cendol, tapi janggelan.
Meski begitu, ada juga yang memakai cendol, dengan nama es cendol dawet.
Es dawet Kudus ini ternyata memakai janggelan juga meski tetap ada cendolnya.