Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengapa Bisa Kena Razia Cukur Rambut, Nak?

10 September 2023   13:35 Diperbarui: 11 September 2023   12:02 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gondrong saat magang di luar Jawa. Tidak ada lagi yang merazia cukur rambut kalang kabut (dokpri) 

Bisa juga memberi solusi dengan melatih siswa menggunakan jilbab yang benar. 

Mungkin inti dari permasalahan, bukan tidak boleh memberi sanksi, tapi bagaimana menerapkan sanksi yang efektif, tapi tidak menimbulkan kegaduhan dan intimidasi atau tekanan psikis kepada para siswa. 

Paling tidak, sanksi yang akan diberikan sudah disosialisasikan terlebih dahulu, sehingga ada kesepakatan dan dasar aturan yang jelas saat siswa/siswi diberikan sanksi karena melakukan pelanggaran. 

Seperti sanksi poin pelanggaran yang sudah banyak diterapkan pada sekolah di tingkat SD, SMP atau SMA yang sudah disetujui bersama. 

Terlepas dari kurang tepatnya sanksi yang diberikan, tentunya lebih bijak kalau terlebih dulu memberi pengertian dan sosialisasi pada siswa atau siswi tentang pelanggaran dan sanksinya. 

Sanksi yang diberikan juga harus proporsional dan mengedukasi, bukan mengintimidasi. 

Misalnya memberi sanksi untuk kelipatan poin pelanggaran yang disepakati, siswa diharuskan menyetor hafalan surat. 

Jadi siswa yang dikenai sanksi justru mendapat keuntungan karena termotivasi dan mempunyai tanggung jawab untuk menerima sanksi, dengan rajin menghafal. 

Sedang akibat dari penggundulan bisa jadi hanya mempermalukan pelanggar peraturan tanpa manfaat yang relevan dan edukatif. Apalagi jika penggundulan dilakukan kepada siswa perempuan. Ini tentunya kurang tepat. 

Bagaimana menurut pembaca? 

https://www-bbc-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.bbc.com/indonesia/articles

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun