Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Pagu Indah: Antara Menelisik Daya Beli Turun dan Pulihnya UMKM

13 Agustus 2023   16:25 Diperbarui: 13 Agustus 2023   17:49 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung kopi yang diserbu pembeli. Apakah daya beli turun? (Dokpri ) 

Pagi yang indah. 

Menelusuri jalan baru Pagu Indah yang masih sepi dengan beberapa mobil-mobil yang berjajar sebagai lapak Kuliner terasa menyenangkan. 

Prasasti lapak UMKM Pagu Indah Kelurahan Manisrejo, Kota Madiun (dokpri) 
Prasasti lapak UMKM Pagu Indah Kelurahan Manisrejo, Kota Madiun (dokpri) 

Lapak UMKM yang diresmikan walikota Maidi pada bulan Januari 2021 ini masih terlihat sepi. 

Membuat jalan terasa luas dan lapang. 

Lokasi jalan baru Pagu indah sebagai lapak UMKM ini mungkin belum banyak diketahui karena masih relatif baru. 

Berawal dari unggahan Mas Pramono Hadi, teman fesbuk di grup lokal, saya penasaran untuk menyambanginya. 

Awalnya saya sempat nyasar ke Lapak UMKM Banjarejoku yang lebih dulu saya kenal. 

Kalau lapak Banjarejoku ini lapak UMKM kelurahan Banjarejo. 

Sedang yang saya cari adalah Lapak UMKM Pagu Indah, di jalan baru, Kelurahan Manisrejo. 

Ternyata, dari bundaran timur jalan Serayu, kalau dari barat belok kiri di jalan yang dulu ramai oleh pedagang. 

Sebelum UII Madiun, belok kanan. 

Lapak UMKM Pagu Indah (dokpri) 
Lapak UMKM Pagu Indah (dokpri) 

Jalannya masih sepi. Tapi mulai terlihat lapak-lapak di pinggir jalan. 

Di ujung jalan, lapak penjual nasi manten sudah menggelar dagangannya dalam etalase. 

Ada rendang daging, sambal goreng kentang, dan acar. 

Selanjutnya ada penjual pecel punten, soto dan dan rawon. 

Pelaku UMKM membawa dagangannya dengan mobil dan menggelar lapak di jalan baru(dokpri) 
Pelaku UMKM membawa dagangannya dengan mobil dan menggelar lapak di jalan baru(dokpri) 

Sekilas saat melewati mobil-mobil yang berhenti di pinggir jalan terlihat sepi pembeli. 

Apakah ini pertanda daya beli turun? 

Seperti nya tidak. Sebab orang yang mencari sarapan dalam jumlah banyak, biasanya minta dibungkus. 

Jadi sepinya pembeli di lapak UMKM karena pembeli tidak makan di tempat, tapi membawa pulang makanan yang dibelinya. 

Sebenarnya apa yang mempengaruhi kondisi daya beli turun? 

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi turunnya daya beli masyarakat, seperti dikutip dari www.ocbcnisp.com  antara lain:

1. Inflasi

Kenaikan harga barang dan jasa secara umum dapat membuat daya beli masyarakat menurun. Semakin tinggi inflasi, semakin sulit bagi masyarakat untuk membeli barang dan jasa.

Inflasi membuat nilai mata uang melemah, sehingga daya beli masyarakat ikut melemah. 

Di tahun, diramalkan terjadi resesi ekonomi. 

Menurut keterangan dari Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, diperkirakan bahwa inflasi di Indonesia dapat mencapai 7-7,5% sampai akhir tahun.

Padahal, kenaikan upah minimum rata-rata hanya 1% di tahun ini.

Ini rentan memicu daya beli masyarakat minus hingga 6%.

2. Tingkat pengangguran

 Jika tingkat pengangguran tinggi, maka pendapatan perkapita otomatis turun.  Ini dapat mengurangi kemampuan masyarakat untuk membeli barang dan jasa, sehingga daya beli turun.


3. Penghasilan yang stagnan 

Penghasilan stagnan atau mengalami kenaikan tapi tidak sejalan dengan kenaikan harga, otomatis daya beli turun.

4. Tingkat suku bunga

 Jika suku bunga pinjaman tinggi, maka akan sulit bagi masyarakat untuk melakukan pengembalian, sehingga menghambat keinginan untuk mengakses kredit atau pinjaman. 

Hal ini membuat UMKM semakin terpuruk dan tidak bisa berbuat apa-apa. Sementara daya beli masyarakat juga menurun karena harga akan naik. 

Namun sepinya pembeli pada beberapa lapak di pinggir jalan, tidak terlihat pada lapak warung kopi. 

Ini bisa terlihat, beberapa puluh meter ada warung kopi yang dikerubuti pembeli. 

Warung kopi yang diserbu pembeli. Apakah daya beli turun? (Dokpri ) 
Warung kopi yang diserbu pembeli. Apakah daya beli turun? (Dokpri ) 

Ada yang lesehan, maupun duduk di bangku kayu atau bangku bambu yang disediakan. 

Di situ tersedia menu ala angkringan, seperti nasi jotos dan bermacam gorengan. 

Ada juga penjual bubur ayam. 

Di lokasi Lapak UMKM Pagu Indah terdapat lapak-lapak dan bangku yang nyaman untuk duduk-duduk menikmati Kuliner. 

Warung tematik. Salah satu lapak Kuliner di Pagu Indah (dokpri) 
Warung tematik. Salah satu lapak Kuliner di Pagu Indah (dokpri) 

Lapak Kuliner ini juga ramah anak dan instagram able. 

Banyak mainan anak dan spot foto yang didesain sangat menarik dengan bentuk yang unik. 

Lapak UMKM Manisrejo berbentuk geometri yang unik (dokpri) 
Lapak UMKM Manisrejo berbentuk geometri yang unik (dokpri) 

Selain tempat duduk berpayung yang nyaman untuk bersantai bersama keluarga, maupun untuk bersantai menyelesaikan tulisan, ada pendoponya juga. 

Pendopo berupa gazebo besar dan luas ini, berdekatan dengan tulisan kelurahan Manisrejo. 

Kelurahan Manisrejo (dokpri) 
Kelurahan Manisrejo (dokpri) 

Di areal ini ada lapak UMKM yang menyediakan aneka Kuliner. 

Dari penyetan, bakso, sampai mie ayam. 

Tempat duduk nyaman untuk menikmati Kuliner (dokpri) 
Tempat duduk nyaman untuk menikmati Kuliner (dokpri) 

Yang tak kalah penting tentunya mushola atau tempat ibadah yang representatif. 

Mushola yang terdapat di lapak UMKM Pagu Indah terlihat bersih dan indah. 

Tentunya dilengkapi dengan toilet dan tempat wudhu. 

Mushola yang bersih, meski tidak terlalu besar (dokpri) 
Mushola yang bersih, meski tidak terlalu besar (dokpri) 

Tempat ini nyaman dikunjungi saat pagi atau sore hari, sehingga tidak terlalu panas. 

Bisa menjadi tempat santai bersama keluarga dan menikmati aneka Kuliner yang tersedia 

Kiat memajukan dan mendukung pertumbuhan UMKM di Kota Madiun ini sangat penting untuk diapresiasi. 

Meningkatkan gairah kewirausahaan atau entrepreneur yang sempat meredup. 

Lapak Kuliner Pagu Indah Kelurahan Manisrejo ini hanya salah satu dari banyaknya lapak Kuliner yang gencar dibangun oleh Bapak Walikota Madiun, Maidi. 

Mungkin nantinya semua Kelurahan di Kota Madiun akan memiliki lapak Kuliner sendiri-sendiri sehingga pelaku UMKM pulih lebih kuat. 

Langkah pemkot Madiun ini sebagai salah satu solusi untuk mengatasi dan mengantisipasi daya beli turun. 

Lapak UMKM Pagu Indah Kelurahan Manisrejo, upaya Pemkot Madiun membangun infrastruktur desa (dokpri) 
Lapak UMKM Pagu Indah Kelurahan Manisrejo, upaya Pemkot Madiun membangun infrastruktur desa (dokpri) 

Lalu, faktor apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasi turunnya daya beli masyarakat? 

Seperti dikutip dari www.hfis-smf.co.id, untuk mengatasi dan mengantisipasi turunnya daya beli masyarakat, langkah-langkah berikut dapat diambil:

1. Kebijakan fiskal yang tepat

Pemerintah dapat mengadopsi kebijakan fiskal yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pendapatan masyarakat, seperti penurunan pajak atau pemberian insentif kepada para pelaku UMKM.


2. Stimulus moneter

Bank sentral dapat mengadopsi kebijakan moneter yang mendukung pertumbuhan ekonomi, seperti penurunan suku bunga atau pengurangan cadangan wajib bank.

3. Peningkatan upaya penciptaan lapangan kerja

 Pemerintah perlu meningkatkan upaya dalam menciptakan lapangan kerja, baik melalui program pemerintah maupun melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi masyarakat.

4. Perlindungan sosial yang memadai. 

Pemerintah perlu memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat yang berpendapatan rendah atau masyarakat yang terdampak oleh perubahan ekonomi. Ini dapat dilakukan melalui program bantuan sosial atau jaminan sosial.

5. Pengendalian inflasi

Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan inflasi agar harga barang dan jasa tetap stabil. Ini dapat dilakukan melalui pengawasan harga, intervensi pasokan, atau kebijakan lainnya.

6. Pendidikan dan pengembangan keterampilan. 

 Meningkatkan akses terhadap pendidikan dan pelatihan keterampilan akan membantu meningkatkan kualifikasi tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

7. Meningkatkan Batas Penghasilan Tak Kena Pajak (PTKP).

8. Program Pembangunan Infrastruktur desa. 

Hal ini seperti yang gencar dilakukan oleh Pemkot Madiun. Program Pembangunan infrastruktur desa dan menstimulasi UMKM untuk tumbuh lebih cepat dan pulih lebih kuat pasca pandemi. 


Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat dapat memperoleh peningkatan daya beli dan mengatasi dampak dari turunnya daya beli.

Semoga contoh yang baik seperti yang telah dilakukan pemkot Madiun ini bisa diikuti dan diteladani oleh daerah lain. 

Terimakasih. 

Silakan berkunjung ke Lapak Pagu Indah jika ingin berjalan-jalan, bersantai bersama-sama keluarga, atau ingin menikmati beragam Kuliner yang tersedia di kapak-lapak yang ada. 

Tunjukkan kalau daya beli masyarakat masih tinggi. Bukan daya beli turun seperti yang dikhawatirkan. Semoga.. 

Sumber :

https://www.ocbcnisp.com/id/article/2023/02/23/daya-beli-masyarakat-menurun#

https://www.hfis-smf.co.id/2018/02/implementasi-cara-efektif-untuk-meningkatkan-daya-beli-masyarakat/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun