Pagi yang indah.Â
Menelusuri jalan baru Pagu Indah yang masih sepi dengan beberapa mobil-mobil yang berjajar sebagai lapak Kuliner terasa menyenangkan.Â
Lapak UMKM yang diresmikan walikota Maidi pada bulan Januari 2021 ini masih terlihat sepi.Â
Membuat jalan terasa luas dan lapang.Â
Lokasi jalan baru Pagu indah sebagai lapak UMKM ini mungkin belum banyak diketahui karena masih relatif baru.Â
Berawal dari unggahan Mas Pramono Hadi, teman fesbuk di grup lokal, saya penasaran untuk menyambanginya.Â
Awalnya saya sempat nyasar ke Lapak UMKM Banjarejoku yang lebih dulu saya kenal.Â
Kalau lapak Banjarejoku ini lapak UMKM kelurahan Banjarejo.Â
Sedang yang saya cari adalah Lapak UMKM Pagu Indah, di jalan baru, Kelurahan Manisrejo.Â
Ternyata, dari bundaran timur jalan Serayu, kalau dari barat belok kiri di jalan yang dulu ramai oleh pedagang.Â
Sebelum UII Madiun, belok kanan.Â
Jalannya masih sepi. Tapi mulai terlihat lapak-lapak di pinggir jalan.Â
Di ujung jalan, lapak penjual nasi manten sudah menggelar dagangannya dalam etalase.Â
Ada rendang daging, sambal goreng kentang, dan acar.Â
Selanjutnya ada penjual pecel punten, soto dan dan rawon.Â
Sekilas saat melewati mobil-mobil yang berhenti di pinggir jalan terlihat sepi pembeli.Â
Apakah ini pertanda daya beli turun?Â
Seperti nya tidak. Sebab orang yang mencari sarapan dalam jumlah banyak, biasanya minta dibungkus.Â
Jadi sepinya pembeli di lapak UMKM karena pembeli tidak makan di tempat, tapi membawa pulang makanan yang dibelinya.Â
Sebenarnya apa yang mempengaruhi kondisi daya beli turun?Â
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi turunnya daya beli masyarakat, seperti dikutip dari www.ocbcnisp.com  antara lain:
1. Inflasi
Kenaikan harga barang dan jasa secara umum dapat membuat daya beli masyarakat menurun. Semakin tinggi inflasi, semakin sulit bagi masyarakat untuk membeli barang dan jasa.
Inflasi membuat nilai mata uang melemah, sehingga daya beli masyarakat ikut melemah.Â
Di tahun, diramalkan terjadi resesi ekonomi.Â
Menurut keterangan dari Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, diperkirakan bahwa inflasi di Indonesia dapat mencapai 7-7,5% sampai akhir tahun.
Padahal, kenaikan upah minimum rata-rata hanya 1% di tahun ini.
Ini rentan memicu daya beli masyarakat minus hingga 6%.
2. Tingkat pengangguran
 Jika tingkat pengangguran tinggi, maka pendapatan perkapita otomatis turun.  Ini dapat mengurangi kemampuan masyarakat untuk membeli barang dan jasa, sehingga daya beli turun.
3. Penghasilan yang stagnanÂ
Penghasilan stagnan atau mengalami kenaikan tapi tidak sejalan dengan kenaikan harga, otomatis daya beli turun.
4. Tingkat suku bunga
 Jika suku bunga pinjaman tinggi, maka akan sulit bagi masyarakat untuk melakukan pengembalian, sehingga menghambat keinginan untuk mengakses kredit atau pinjaman.Â
Hal ini membuat UMKM semakin terpuruk dan tidak bisa berbuat apa-apa. Sementara daya beli masyarakat juga menurun karena harga akan naik.Â
Namun sepinya pembeli pada beberapa lapak di pinggir jalan, tidak terlihat pada lapak warung kopi.Â
Ini bisa terlihat, beberapa puluh meter ada warung kopi yang dikerubuti pembeli.Â
Ada yang lesehan, maupun duduk di bangku kayu atau bangku bambu yang disediakan.Â
Di situ tersedia menu ala angkringan, seperti nasi jotos dan bermacam gorengan.Â
Ada juga penjual bubur ayam.Â
Di lokasi Lapak UMKM Pagu Indah terdapat lapak-lapak dan bangku yang nyaman untuk duduk-duduk menikmati Kuliner.Â
Lapak Kuliner ini juga ramah anak dan instagram able.Â
Banyak mainan anak dan spot foto yang didesain sangat menarik dengan bentuk yang unik.Â
Selain tempat duduk berpayung yang nyaman untuk bersantai bersama keluarga, maupun untuk bersantai menyelesaikan tulisan, ada pendoponya juga.Â
Pendopo berupa gazebo besar dan luas ini, berdekatan dengan tulisan kelurahan Manisrejo.Â
Di areal ini ada lapak UMKM yang menyediakan aneka Kuliner.Â
Dari penyetan, bakso, sampai mie ayam.Â
Yang tak kalah penting tentunya mushola atau tempat ibadah yang representatif.Â
Mushola yang terdapat di lapak UMKM Pagu Indah terlihat bersih dan indah.Â
Tentunya dilengkapi dengan toilet dan tempat wudhu.Â
Tempat ini nyaman dikunjungi saat pagi atau sore hari, sehingga tidak terlalu panas.Â
Bisa menjadi tempat santai bersama keluarga dan menikmati aneka Kuliner yang tersediaÂ
Kiat memajukan dan mendukung pertumbuhan UMKM di Kota Madiun ini sangat penting untuk diapresiasi.Â
Meningkatkan gairah kewirausahaan atau entrepreneur yang sempat meredup.Â
Lapak Kuliner Pagu Indah Kelurahan Manisrejo ini hanya salah satu dari banyaknya lapak Kuliner yang gencar dibangun oleh Bapak Walikota Madiun, Maidi.Â
Mungkin nantinya semua Kelurahan di Kota Madiun akan memiliki lapak Kuliner sendiri-sendiri sehingga pelaku UMKM pulih lebih kuat.Â
Langkah pemkot Madiun ini sebagai salah satu solusi untuk mengatasi dan mengantisipasi daya beli turun.Â
Lalu, faktor apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasi turunnya daya beli masyarakat?Â
Seperti dikutip dari www.hfis-smf.co.id, untuk mengatasi dan mengantisipasi turunnya daya beli masyarakat, langkah-langkah berikut dapat diambil:
1. Kebijakan fiskal yang tepat
Pemerintah dapat mengadopsi kebijakan fiskal yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pendapatan masyarakat, seperti penurunan pajak atau pemberian insentif kepada para pelaku UMKM.
2. Stimulus moneter
Bank sentral dapat mengadopsi kebijakan moneter yang mendukung pertumbuhan ekonomi, seperti penurunan suku bunga atau pengurangan cadangan wajib bank.
3. Peningkatan upaya penciptaan lapangan kerja
 Pemerintah perlu meningkatkan upaya dalam menciptakan lapangan kerja, baik melalui program pemerintah maupun melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi masyarakat.
4. Perlindungan sosial yang memadai.Â
Pemerintah perlu memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat yang berpendapatan rendah atau masyarakat yang terdampak oleh perubahan ekonomi. Ini dapat dilakukan melalui program bantuan sosial atau jaminan sosial.
5. Pengendalian inflasi
Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan inflasi agar harga barang dan jasa tetap stabil. Ini dapat dilakukan melalui pengawasan harga, intervensi pasokan, atau kebijakan lainnya.
6. Pendidikan dan pengembangan keterampilan.Â
 Meningkatkan akses terhadap pendidikan dan pelatihan keterampilan akan membantu meningkatkan kualifikasi tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
7. Meningkatkan Batas Penghasilan Tak Kena Pajak (PTKP).
8. Program Pembangunan Infrastruktur desa.Â
Hal ini seperti yang gencar dilakukan oleh Pemkot Madiun. Program Pembangunan infrastruktur desa dan menstimulasi UMKM untuk tumbuh lebih cepat dan pulih lebih kuat pasca pandemi.Â
Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat dapat memperoleh peningkatan daya beli dan mengatasi dampak dari turunnya daya beli.
Semoga contoh yang baik seperti yang telah dilakukan pemkot Madiun ini bisa diikuti dan diteladani oleh daerah lain.Â
Terimakasih.Â
Silakan berkunjung ke Lapak Pagu Indah jika ingin berjalan-jalan, bersantai bersama-sama keluarga, atau ingin menikmati beragam Kuliner yang tersedia di kapak-lapak yang ada.Â
Tunjukkan kalau daya beli masyarakat masih tinggi. Bukan daya beli turun seperti yang dikhawatirkan. Semoga..Â
Sumber :
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2023/02/23/daya-beli-masyarakat-menurun#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H