Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Persahabatan Dalam Keluarga, Sahabat yang Penuh Rahmat

31 Juli 2023   12:14 Diperbarui: 31 Juli 2023   13:58 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku bernyanyi...untuk sahabat
Aku berbagi....untuk sahabat
Kita bisa jika bersama.. 

(Audy feat Maudy Ayunda) 

Suka dengan lagu bertema persahabatan seperti ini? 

Atau lebih suka yang ini :

Persahabatan bagai kepompong
Mengubah ulat menjadi kupu-kupu
Persahabatan bagai kepompong
Hal yang tak mudah berubah jadi indah

Mungkin jarang yang tahu kalau 30 Juli merupakan hari persahabatan internasional atau International Friendship Day. 

Hari persahabatan internasional diproklamirkan pada tahun 2011 oleh PBB. 

Persahabatan di sini adalah persahabatan :

- masyarakat

- negara

Baca juga: Reinkarnasi

- budaya

-individu 

Jalinan persahabatan itu diharapkan bisa menginspirasi perdamaian di dunia dan menjadi jembatan antar komunitas. 

Peringatan hari persahabatan sedunia ini mengutamakan keterlibatan kaum muda yang akan menjadi pemimpin masa depan, sehingga mendukung integrasi bangsa-bangsa di dunia. 

Mungkin saya termasuk orang yang suka mengerjakan sesuatu dari yang paling sederhana. 

Kedekatan suatu masyarakat diawali dengan kedekatan antar individu. 

Satuan terkecil dari suatu bangsa adalah keluarga.

Jadi kenapa tidak kita awali dari persahabatan dalam keluarga? 

Para istri bertemu dan bersahabat saat menjenguk teman suami yang terkena stroke. Selamat hari persahabatan (dokpri) 
Para istri bertemu dan bersahabat saat menjenguk teman suami yang terkena stroke. Selamat hari persahabatan (dokpri) 

Persahabatan dalam sebuah keluarga tentunya lebih akrab dan intens, karena juga didekatkan  oleh hubungan darah. 

Sedang suami istri didekatkan oleh hubungan perkawinan. 

Mungkin saya termasuk orang yang menikmati persahabatan dalam keluarga bersama suami. 

Tidak satu dua, teman yang mengomentari, bahwa kami seperti teman akrab. 

Entah maksudnya karena kami sering berbeda pendapat dan bebas bercanda tanpa beban, di hadapan teman-teman, atau bagaimana. 

Kami sih santai saja. 

Sekalian kalau saling memperkenalkan, kami bilangnya:

"Ini teman saya yang paling dekat. Teman hidup. Hahaha..! "

Saat sekolah dulu, saya mempunyai beberapa sahabat. Baik dalam satu kelompok (geng), maupun satu kelas, atau bahkan sebangku. 

Saat kuliah juga mempunyai teman, baik satu angkatan, maupun satu kost. 

Si bungsu dan para sahabatnya, dulu teman kuliah dan teman satu kost. Selamat hari persahabatan (dokpri ) 
Si bungsu dan para sahabatnya, dulu teman kuliah dan teman satu kost. Selamat hari persahabatan (dokpri ) 

Tapi belum pernah punya teman sekamar saat kost, sebab aku selalu menempati kamar sendiri. 

Sebenarnya aku termasuk tipe orang yang bisa bersahabat dengan siapa saja. 

Tapi sahabat-sahabat dekat saya, terjalin karena duduk sebangku di kelas, sehingga lebih banyak melakukan aktivitas bersama. Biasanya begitu. 

Ada juga yang karena mempunyai kesamaan. Misalnya, sama gilanya,jadi asyik diajak gila-gilaan.Hahaha... 

Kalau menurut aku, sih, yang namanya sahabat itu enak diajak melakukan kegembiraan bersama, sekaligus tak segan diajak berantem. 

Tapi yang namanya sahabat, mau berantem kaya apa, ujung-ujungnya akrab lagi. 

Dalam bersahabat itu ada keikhlasan. Kalau saya lebih suka mengalah. Misalnya saat naksir cowok yang sama, ya saya memilih mundur. Bukan karena saya berhati mulia, tapi kalau bersaing juga aku pasti kalah, hahaha... 

Sahabat tentunya lebih utama. Tidak lucu kan bersaing dengan sahabat sendiri. Kecuali masalah pelajaran. Itu pun bukan bersaing, tapi karena memang sama-sama pintar. Eh... 

Ngomong-ngomong tentang sahabat, itu biasanya sesama perempuan, atau sesama lelaki. 

Kalau lain jenis, biasanya kebanyakan jadi jatuh hati. 

Tapi kalau aku bersahabat dengan lelaki, tidak bisa jatuh hati. Maksudnya berubah menjadi cinta. Belum pernah seperti nya. 

Soalnya, kalau aku menganggap teman lelaki sebagai sahabat, jadi berasa seperti muhrim. Ya sudah biasa, tidak ada rasa dagdigdug. Hehehe... 

Tapi ya, itu. Justru seharusnya dibalik. Karena sudah jadi suami, maka dijadikan sahabat juga. 

Enak kan kalau bersahabat dengan suami/ istri sendiri. 

Mau melakukan apa saja, sah-sah saja. Malah mungkin itu yang terbaik kalau sudah menikah, dan ingin mempunyai sahabat lawan jenis. 

Jadikan saja suami/istri sebagai sahabat sejati. 

Hidup berumah tangga jadi lebih indah. Coba saja kalau tak percaya. 

Jangan malah mencari sahabat lain jenis, padahal sudah bersuami atau beristri. Duh...

Kalau memang sudah bersahabat sejak lama, ya bersahabat juga dengan istri/suaminya. Kalau ketemuan ya ajak suami/istri.

Jangan malah ketemuan berdua, curhat-curhatan. Ealah... Semoga nggak ada yang begitu, deh. 

Itu sudah membuka jalan sebuah perselingkuhan. 

Coba saja, tapi tanggung sendiri akibatnya, ya. Hehehe.. 

Sudah ya, sudah kebanyakan ngomong, nanti bosan yang membaca. 

Selamat hari persahabatan Internasional. 

Semoga dengan menjadikan suami/istri sendiri sebagai sahabat, juga menjadikan keluarga kita penuh rahmat. 

Sumber :

https://www.un.org/en/observances/friendship-day

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun