3. Tidak membuat yang punya hajad kerja keras untuk membuka amplop dan menghitung jumlah sumbangan.Â
4. Menghindari sentuhan dengan uang yang mungkin tidak hygienis.Â
Bisa jadi, menyumbang melalui  kartu ATM dengan mesin EDC yang disediakan mempelai masih terasa tabu.Â
Tapi tekhnologi terus berjalan, dan semakin lama masyarakat lebih menyukai kepraktisan.Â
Meski di desa-desa, bahkan menyumbang dengan membawa sembako seperti beras, gula, telur, minyak dan sejenisnya masih berlaku.Â
Sebenarnya semua sah-sah saja sejauh itu telah menjadi komitmen atau tradisi setempat.Â
Seperti yang terjadi pada video viral yang diunggah oleh akun @cicilanmu dalam reel instagram berikut ini.Â
Terlihat video sebuah resepsi pernikahan yang berlokasi di Kelurahan Penggarutan, Kecamatan Bumiayu, Jateng.
Dalam video viral yang diunggah oleh @cicilanmu tersebut, memperlihatkan barisan para tamu yang mengantre bersalaman dengan mempelai di pelaminan sambil membawa kartu ATM.Â
Sedang mempelai wanita menyodorkan mesin EDC ATM tempat menggesek kartu ATM.Â
Apakah para undangan tidak kaget?Â
Apakah hal seperti itu tidak tabu?Â
Setelah dikonfirmasi, ternyata hal seperti itu sudah diberitahukan dan disetujui sebagian undangan yang merupakan rekan kerja dari Ayah mempelai perempuan.Â
Tak heran para undangan yang dimaksud terlihat santai, bahkan berlaku kocak.Â