Di mana pemerintah pusat menargetkan rekruitmen  1 juta guru sampai 2024 yang belum kelar. Kini sudah mau berganti platform market place Guru.
3. Market place Guru berdasarkan kebutuhan sekolah juga berpeluang timbulnya praktek KKN.Â
Bisa saja pihak sekolah memanfaatkan market place untuk merekrut anak, saudara, tetangga dan keluarganya untuk mengisi formasi di sekolah karena tidak ada yang mengawasi, dan diserahkan 100% pada sekolah.Â
Senada dengan Satriwan Salim, Pengamat Pendidikan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jejen Musfah mengatakan :
-'Marketplace' bukan solusi atas masalah kekurangan guru.Â
Solusi yang diharapkan adalah :
-Rekrutmen Guru dilakukan berbasis kebutuhan jumlah dan mata pelajaran (mapel) lebih tepat.Â
- Yang merekrut dan menempatkan seharusnya pemerintah.Â
-Kurangnya penyerapan Guru karena pemda kekurangan dana untuk menggaji Guru sesuai kebutuhan.Â
-Pemda masih ragu, apakah gaji Guru ditanggung pemerintah atau tidak.Â
Di samping berbagai hal di atas, keberatan terhadap market place Guru mempunyai beberapa alasan :
1. Market place adalah istilah yang biasa digunakan dalam bisnis, sedang Guru bukan komoditas. Mungkin namanya bisa diganti Galeri Guru Berkualifikasi.Â
2. Siapa yang bertanggung jawab menggaji Guru di market place harus jelas.Â
Sebab dikhawatirkan ada kesenjangan jika Guru PPPK di market place digaji sekolah, sedang Guru PPPK yang mengajar tetap, digaji pemerintah.Â