Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Tiwul Lodeh Terong Mbah Diman, Kuliner Malam Ponorogo yang Murah Meriah

16 Mei 2023   17:19 Diperbarui: 19 Mei 2023   12:13 1425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di jaman Jepang, rakyat betul-betul miskin dan kelaparan. 

Beras menjadi barang mewah. Bahkan bonggol pisangpun dikonsumsi. 

Karena pada masa itu ketersediaan beras sangat terbatas dan harganya mahal, menjadikan tiwul sebagai alternatif makanan pokok adalah suatu tindakan yang banyak dlakukan. 

Jika di masa sekarang makan tiwul adalah kemewahan dan jadi makanan favorit, bahkan sengaja dilakukan sebagai diet untuk mengurangi kelebihan gizi, di saat itu mengonsumsi tiwul adalah simbol kesengsaraan. 

Bahkan saat saya masih duduk di Sekolah Dasar, sempat menjadi cemoohan. 

Jika tidak bisa menjawab pertanyaan, atau salah mengerjakan soal, dianggap karena makannya tiwul (Duh, nggak gitu juga kali yaa..). 

Tapi itu dulu, sekarang tiwul justru menjadi makanan langka dan banyak dicari. 

Orang makan tiwul karena ingin bernostalgia atau penasaran dengan rasanya. 

Tiwul yang masih baru rasanya manis gurih dan mirip ketela sebagai bahan pembuatnya, tapi ada sedikit rasa getir. 

Sedangkan tiwul yang berasal dari gaplek yang sudah disimpan terlalu lama, biasanya yang rasanya agak apek dan getir, bahkan pahit. 

Tiwul Murah Mbah Diman. 

Lodeh terong ikan asin dan tiwul (dokpri) 
Lodeh terong ikan asin dan tiwul (dokpri) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun