Meinar tahu itu, karena dia juga mempunyai suami yang sifatnya sama dengan suami Mbak Putri. Dia ingin menutup kisahnya dengan cerita akhir tahun yang menarik.Â
Bukankah, Seseorang itu akan berjalan dan berteman dengan orang yang dicintainya dan mempunyai sifat seperti dirinya? (Al Ibanah 2/476 nomor 499)
"Meinar... Kenapa sarapannya belum siap? Batik porangnya juga belum diseterika. Aku masuk pagi, nih! "
Meinar bergeming. Baju suaminya sudah dia siapkan. Sarapan juga tinggal menata.Â
"Meinar... Kamu tuli? "
Meinar semakin membisu. Diam tak menjawab. Bahkan asyik bermain gawai. Ma'ruf suaminya terus berteriak, memerintah dan marah.Â
Meinar tetap diam, telinganya telah tuli, ketularan Mbak Putri.Â
"Meinarrr.. Kamu tuli???? "
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H