Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Bubur Sumsum Mbah Wiji

8 Februari 2023   13:30 Diperbarui: 8 Februari 2023   13:52 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sama ketan hitamnya ya, ayah biasanya suka ketan hitam! " Kata Mbah Wiji. 

"Nggih, Mbah, " Jawabku. Biasanya aku memang memilih bubur sumsum saja tanpa ketan hitam.

 Sebab terkadang aku mengunyah gabah, atau rasanya aneh menurutku. Jadi aku lebih suka bubur sumsum yang murni saja. 

Tapi sesungguhnya pakai ketan hitam juga tidak masalah. Yang penting dagangan Mbah Wiji dibeli, kata suamiku. 

Itulah sebabnya Mbah Wiji akrab dengan suamiku. Kalau ada rejeki berlebih, atau menjelang hari raya biasanya suamiku berbagi amplop pada Mbah Wiji. 

Setiap kali Mbah Wiji lewat, suamiku menyuruhku membeli dagangannya, sebab sekarang jarang lewat. Paling seminggu sekali. 

Mbah Wiji berkeliling menjajakan jenang sumsum (dokpri IYeeS) 
Mbah Wiji berkeliling menjajakan jenang sumsum (dokpri IYeeS) 

Pernah juga sih, tidak membeli, sebab di kulkas masih berderet mangkok-mangkok bubur sumsum yang belum terjamah karena setiap hari Mbah Wiji lewat. Sedang kami tidak setiap hari suka bubur. 

Hari ini, kebetulan aku lagi pengin makan bubur sumsum. Jadi kuhabiskan semua bubur sumsum dari Mbah Wiji. Enak dan segar, dengan santan encer yang melimpah. 

Berbarengan dengan suara adzan dhuhur, suamiku terbangun. 

"Siapa tadi Dek, kok seperti ada  orang? "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun