Malam itu, aku muntah-muntah hebat. Suamiku memandangku bingung dan khawatir.Â
"Dek! "
"Hoek.hoek.. hoek..!Â
" Kamu kenapa? "
"Hoek..! "
Aku tak menjawab, setiap kali suamiku mengucapkan satu kata, aku muntah lebih hebat.Â
Suamiku membuka tudung saji, dan membuang semua makanan yang ada di situ.Â
"Sudah kubilang, jangan makan sembarangan! "
Dituntunnya aku berbaring di kamar. Tapi muntahku tak juga mereda. Jadi terpaksa di samping tempat tidur disediakan ember untuk menampung semua yang keluar dari perutku.Â
"Jangan-jangan kamu hamil? " Tiba-tiba mata suamiku berbinar. Ini sudah hampir 2 bulan kan kamu telat?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!