Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sowan ke Ibu Kota Kabupaten Madiun

16 Januari 2023   20:31 Diperbarui: 16 Januari 2023   20:35 1371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makan malam bersama, lesehan di Pendopo (dok IYeeS) 

Tujuan kami selanjutnya adalah Alun-alun Caruban dan "sowan" ke Ibukota Kabupaten Madiun yang terdapat di Caruban. 

Sejak pemerintahan Kabupaten Madiun dipindah ke Caruban, kami sebagian besar penduduk Kabupaten Madiun jadi jauh. 

Tempat tinggal kami di wilayah Kabupaten Madiun ujung Selatan. Sedang Ibukota Kabupaten Madiun berpindah ke ujung timur Kabupaten, di Caruban. 

Logo dan slogan Kabupaten Madiun adalah Kota Budaya dengan slogan Kampung pesilat, karena di Madiun banyak berdiri perguruan silat. 

Masjid Agung Kabupaten Madiun di Caruban (dok IYeeS) 
Masjid Agung Kabupaten Madiun di Caruban (dok IYeeS) 

Menjelang Maghrib kami sampai di tujuan, dan parkir di dekat Masjid Quba, Masjid Agung Kabupaten Madiun yang terdapat di barat Alun-alun. 

Bedug dan kentongan di Masjid Quba, yang ditabuh saat waktu maghrib tiba (dok IYeeS) 
Bedug dan kentongan di Masjid Quba, yang ditabuh saat waktu maghrib tiba (dok IYeeS) 

Waktu maghrib tiba, kumandang adzan mengalun merdu dan syahdu. Mengetuk hati dan nurani untuk memenuhi panggilanNya. 

Kami menunaikan shalat maghrib berjama'ah dengan tertib dan khusyuk. 

Interior Masjid Quba (dok IYeeS) 
Interior Masjid Quba (dok IYeeS) 

Selepas maghrib kami istirahat sejenak, kemudian menuju ke Pendopo Ronggo Jumeno di depan Kantor Kabupaten Madiun. 

Kalau sowan kan biasanya disuruh menunggu di pendopo, hehehe... 

Di sekeliling Alun-alun banyak lapak pedagang makanan dan minuman. Tapi kami serombongan sudah membawa bekal sendiri. Nasbung yang disediakan oleh Mbak Risa. Tentunya lebih murah dan sehat. Tapi kalau masih tetap ingin jajan juga boleh. 

Lapak pedagang kaki lima di sepanjang trotoar Alun-alun Caruban (dok IYeeS) 
Lapak pedagang kaki lima di sepanjang trotoar Alun-alun Caruban (dok IYeeS) 

Sedang di alun-alunnya sendiri, di malam hari terlihat gelap. Tapi di Pendopo terlihat terang, sehingga kami  memutuskan untuk makan malam bersama di Pendopo dengan menggelar tikar. Asyik kan. Hehehe.. 

Makan malam bersama, lesehan di Pendopo (dok IYeeS) 
Makan malam bersama, lesehan di Pendopo (dok IYeeS) 

Di Pendopo juga ada pemusik yang asyik menyanyi diiringi organ tunggal. 

Pemusik di Pendopo Caruban (dok IYeeS) 
Pemusik di Pendopo Caruban (dok IYeeS) 

Makan bersama terasa nikmat. Kapan lagi seRT bisa guyup rukun makan bersama lesehan, sambil sowan ke Ibukota Kabupaten. Hehehe.. 

Terkadang kebersamaan dan wisata tidak harus pergi ke tempat yang jauh. Tempat yang dekatpun akan memberikan kenangan yang berkesan. 

Sementara itu, di malam minggu yang cerah, hiburan untuk anak-anak memenuhi depan Pendopo. 

Istana karet, mandi bola, dan sepeda motor dan mobil mini yang disewakan mendapat perhatian terbanyak dari para keluarga bersama putra putri kecilnya. 

Persewaan mobil dan sepeda motor mini (dok IYeeS) 
Persewaan mobil dan sepeda motor mini (dok IYeeS) 

Saya mendekati seorang bapak yang menyewakan mobil dan motor mini. 

"Ini disewakan, Pak" Tanya Saya. 

"Iya, Bu,! "

"Berapa sewanya?  Per putaran atau bagaimana? "

"Empat ribu per 15 menit Bu! "

"Setelah 15 menit mesinnya mati? "

"Iya, Bu! "

Pantesan tadi ada anak yang cuma mendorong-dorong motornya, rupanya waktunya sudah habis, tapi belum bersedia mengembalikan. Pak tukang sewa membiarkannya. 

Anak-anak bermain dengan mobil dan motor mini yang disewakan (dok IYeeS) 
Anak-anak bermain dengan mobil dan motor mini yang disewakan (dok IYeeS) 

Sedang yang masih aktif mesinnya, dinaiki anak-anak dengan rasa puas dan bahagia, bagai crosser cilik. 

 Sepertinya motor dan mobil mini ini memakai tenaga listrik dan harus dicharge. Sepertinya mengasyikkan. Sayangnya anak-anak saya sudah dewasa. Mungkin kalau sudah punya cucu bisa diajak ke sini. Eh... 

Para orang tua mendampingi dan mengikuti putra putrinya (dok IYeeS) 
Para orang tua mendampingi dan mengikuti putra putrinya (dok IYeeS) 

Di kejauhan, Kantor bupati kabupaten Madiun terlihat terang. Tapi kami hanya bisa melihat dari kejauhan. 

Hari semakin malam dan gelap. Kami harus segera pulang. Apalagi rumah saya juga kosong, dan lupa tadi berangkat belum dikunci. Padahal suami saya sedang reuni menginap di Magetan sampai minggu sore. 

Dok IYeeS
Dok IYeeS

Saatnya kembali ke rumah, semoga nanti malam semua mimpi indah. 

Nyuwun pamit Eyang Ronggo Jumeno,nyuwun pangapunten nembe saged sowan sakpunika. hehehe... 

(Mohon pamit Eyang Ronggo Jumeno, Mohon maaf baru bisa menghadap sekarang, hehehe) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun