Diulek halus, dan ditambahkan petis hitam yang legit.Â
Biar agak cair tapi masih kental, ditambahkan air rendaman asam Jawa secukupnya.Â
Setelah selesai membuat bumbunya, Bu Ratmi (bukan nama sebenarnya) menambahkan sayuran. Kangkung yang telah direbus, tauge yang sudah diseduh, dan irisan ketimun.Â
Tak lupa ditambah tahu dan tempe yang dipotong kecil-kecil. Karena ini rujak petis, maka tidak ada penambahan kikil hidung sapi. Tapi kalau rujak cingur, selain bahan tadi, biasanya ditambahkan kikil.Â
Semua dicampur jadi satu. Rujak petis siap dinikmati dengan tambahan krupuk.Â
Rujak petis ini, mungkin agak mirip dengan lotek kalau dilihat cara menyajikan sayuran dicampur langsung dengan bumbunya yang sudah diuleg dadakan.
 Tapi untuk rujak petis, sayuran yang tidak boleh diganti, yaitu kangkung, tauge dan ketimun. Karena itu ciri khas rujak cingur yang tak tergantikan. Sedang lotek, sayuran yang bisa lebih bebas dan beragam.Â
Bumbunyapun kalau rujak petis menggunakan pisang kluthuk muda dan petis. Sedang lotek memakai bumbu pecel yang diuleg dadakan.Â
Yang unik dan kadang banyak yang bertanya adalah tepo.Â
Tepo itu apa?Â