"Wow, Terima kasih! " Kataku gembira.Â
Kucicipi sesendok. "Enyaaak...! "
 Kemudian kusimpan di kulkas. Sebab, seperti biasanya, saat minggu pagi kami ke luar mencari udara segar. Saat itupun aku sudah bersiap untuk dolan. Jadi acara makan grontol nya ditunda dulu.Â
Ternyata sehabis itu aku lupa kalau punya Grontol.Â
Saat ingat kukukus lagi dan kunikmati. Tapi cuma habis separuh.Â
Suamiku bilangnya sudah waleh, kalau orang sini bilang.
 Bukan bosan, cuma sudah puas. Bosan sebentar, lain waktu mau lagi, hihihi... Ternyata perbendaharaan kata bahasa Jawa begitu kaya.Â
Aku juga sudah kenyang, senam mulut sampai lelah, hehehe.Â
Jadi terpikir untuk mengubah grontol menjadi bentuk lain, biar tetap bisa dimakan dan bermanfaat.Â
Salah satu yang terpikir di otak adalah mengubahnya menjadi bakwan jagung.Â
Yuk kita transformasikan Grontol nya menjadi bakwan jagung. Are you ready?Â