"Dekat Carefour saja, ada bakso yang patut dicoba sepertinya. Tapi namanya lupa! "
Suamiku berbelok ke kiri saat sampai tek an. Sementara aku asyik mengetik artikel di gawai. Hari ini aku memang belum menulis artikel.Â
"Dek, ini sudah Carefour. Tempatnya di mana? "
"Hemmm.. Tepatnya di mana ya, Pokoknya sebelah kanan. "
"Ini sudah hampir sampai terminal " Suamiku mulai tak sabar.Â
"Duh, kelewat berarti! " Jawabku enteng tanpa dosa.Â
"Sudah, ke jalan Diponegoro saja. Bakso granat.Â
" Oke! " Aku sih ikut saja. Dasarnya lagi nggak berminat wisata kuliner, hihihi..Â
"Parkirnya di mana, ya!" Suamiku bergumam. Sepanjang jalan Diponegoro terlihat ramai. Parkir di tepi jalan penuh, semakin membuat jalan terlihat sempit.Â
Sampai warung bakso terlewat, belum juga ketemu tempat parkir. Jauh terlewat sampai bosbow. Salah satu kebiasaan suami yang kadang membuatku protes. Tujuannya ke mana, parkirnya di mana. Bisa ratusan meter dari tujuan.Â
Tentunya harus jalan kaki sampai tujuan.Â