Nasinya masih panas, empuk dan pulen. Sepertinya masaknya didang(dikukus) meski dimasukkan magic com biar tetap panas/hangat.
Pecelnya juga yummi. Manis dan legit. Rasanya paaasss... banget! Pokoknya enak.Â
Belutnya? Sudah dingin ternyata. Sejenak membayangkan belut krispi yang dijual kemasan yang terkadang keras bahkan alot.Â
Wow... Ternyata renyah. Renyah bingitz. Serenyah kripik atau rempeyek. Endeus dan rekomended pokoknya.Â
Tak heran dalam sekejap sudah habis. Kalau ini sih karena gembul. Eh...Â
"Sudah, Mbak! " Aku menghampiri penjualnya untuk membayar makanan yang sudah kami nikmati.Â
"Pecel belut 2, teh hangat 2 ya, Bu? "
"Ya, Mbak!. Sama beli belutnya saja, dibungkus boleh? "
"Waduh, maaf sekali Bu. Ini nasinya masih banyak, takutnya nanti lauknya habis, nasinya masih banyak, Bu. Maaf sekali ya! "
"Ya sudah, nggak papa. Kapan-kapan saja ke sini lagi, " Jawabku.Â
"Jadi berapa semua? "