Berburu Nasi Pecel Belut Daun Jati

"Sampai dah di Masjid Trowong. Hemm tapi sebelah mana, ya? "

"Tanya Dek, mungkin ada yang tahu! "

Aku turun dari boncengan, dan tanya di warung bakso. 

"Mas, mau tanya. Warung yang jual belut goreng, rica-rica, atau sambal belut itu di mana ya, yang dekat sini? "

"Owh, itu masuk jalan kecil, turun sampai jembatan, terus belok kiri. Warungnya di situ. Pokoknya nanti terlihat terang, dan ada tulisannya! "

"Terimakasih, Mas! " Mari..! "

"Sama-sama, monggo..! "

Suamiku menjalankan motornya. Ternyata jalannya gelap dan sempit, dengan turunan yang lumayan curam menuju jembatan. 

Aku agak ragu sebenarnya, tapi ternyata benar, setelah jembatan, terlihat tulisan Nasi pecel, wader, dan belut geprek. 

Nah ini. Sudah sampai. Di sebelah kanannya hutan sengon sepertinya. 

Suasananya pedesaan banget. Apa malah hutan? Eh...