"Owh, itu kan acaranya Pak Walikota! "
"Lho, ibu tidak ikutan? "
"Tidak! Â Yang jual murah itu yang di dekat lokasi acara, sana. "
"Murahnya gimana, Bu? "
"Ada potongan 10 ribu. Eh, bukan! Maksudnya 10%."
"Owh, begitu! " Ya sudah,tolong bungkus 2 ya, Bu! " Kupilih warna untuk suamiku. Harganya wajar sih, tapi kain dan jahitannya halus. Lumayan. Kalau di pertokoan harganya bisa 2 kali lipat, bahkan lebih.Â
Saya melanjutkan berburu daster, tapi sekilas sedang ada acara tanya jawab.Â
Salah seorang pedagang ada yang bertanya sekaligus menyampaikan kesulitannya.Â
"Begini, Pak. Saya sering dikomplain pembeli karena adanya sarang burung yang otomatis kotorannya sangat mengganggu dan berbau. Juga saat hujan saya memilih tutup karena airnya nampu (memercik), sehingga bisa membasahi dagangan. Bagaimana cara mengatasi hal itu? "
Saya segera memasang telinga, ingin mendengarkan jawaban Pak Walikota.Â
"Jadi, yang pertama kita memang harus menjaga kebersihan, Bu. Kalau tentang banyaknya sarang burung dan air yang nampu, nanti kita ambil langkah selanjutnya untuk pembenahan! "