Sejak itu kamu mendiamkanku, dan tak mau menemuiku lagi.Â
Monik melahap tahu tepo kesukaannya. Ada rasa yang diam-diam menjalar hangat saat kenangan masa SMP itu kembali bermain di benaknya.Â
Tahu tepo dan Daffa. Cowok anak mami itu sebenarnya menempati ruang istimewa di hatinya.Â
Sungguh menarik menggoda cowok yang tahu tepo saja tak tahu, memancing belut dikira ular. Cowok yang mengenaskan sekaligus menggemaskan untuk diisengi.Â
"Sekarang kamu di mana Daffa? "
Monik memandang sekeliling. Resto ini entah kenapa selalu mengingatkannya pada Daffa. Suasana yang romantis dan lembut sangat identik dengan cowok itu. Berlainan dengan dirinya yang cenderung tomboy dan sporty.Â
Mungkin karakter yang tertukar bagi dirinya dan Daffa. Daffa yang cowok berkarakter  sensitif dan halus. Sedang dirinya yang cewek justru acuh dan sedikit urakan.Â
Monik menikmati tahu tepo yang dikemas menarik dan disajikan di resto yang cukup terkenal seperti ini.Â
Mengangkat makanan tradisional lebih berkelas, dan geliat UMKM yang menggembirakan. Salah satu kiat UMKM Hadapi Resesi.Â