Bu Teguh sibuk membuat teh dan kopi. Tak lama malah dipesenin gado-gado dan rujak petis. Ah, jadi merepotkan.
 Pak Teguhpun jadi ikut bersemangat. Mau makan sendiri, tidak mau disuapin. Sambil melatih gerakan tangan.Â
"Biasanya itu malas makan sendiri. Malas juga disuruh latihan jalan, "kata Bu Teguh.
 Dipanggilkan terapis juga malas-malasan. Akhirnya berhenti.Â
" Ya, pokoknya semangat Pak. Nanti kita bisa reuni-reuni lagi, "Â Teman-teman menyemangati Pak Teguh.Â
Pak Eko yang pernah belajar pijat refleksi, memijat Pak Teguh.Â
"Itu pas kapan gula darahnya 150, terus disuntik insulin sama dokternya. Tapi sepertinya kok malah kondisinya memburuk, "
"Lho, Bu. Gula darah 150 kan masih relatif normal. Harusnya jangan buru-buru disuntik insulin? "
"Nggak tahu ini dokternya yang menyuruh. Sudah 2x disuntik, tapi terus tidak saya bawa ke dokter lagi, "
"Iya sih, suntik insulin kan kalau sudah parah. Kalau 150 kan masih berfluktuasi.Â
"Habis itu, gula darahnya 130, jg masih disuruh suntik, "