Akhirnya Mas Adif mengijinkan kami turun kebawah, ke lokasi wisata. Ternyata jalannya berupa jalan setapak di samping masjid. Pantesan dari tadi kucari-cari tak ketemu. Hehehe..Â
Daya tarik WisataÂ
Ada kerajinan dari botol bekas air mineral yang dibuat berbentuk lampu teplok dan digantung di dekat jalan turun ke sungai.Â
Ada juga kincir air mini yang dipasang di aliran air alami yang mengalir cukup deras.Â
Sebelum turun ke sungai, kami melewati camping ground dalam suasana yang desa banget.Â
Areal yang lantainya dibiarkan tanah alami tapi sudah dibersihkan, dengan serumpun bambu di pinggirnya, dan terletak di tengah tegalan memberikan suasana alami pedesaan.Â
Menurut Mas Adif, salah satu komitmen pengelola wisata tubing adalah memberikan suasana desa yang betul-betul desa. Sehingga pengunjung yang merasa pulang ke desa, akan mendapatkan suasananya.Â
Bersantai di pinggir sungai, dengan suara gemercik dan gemuruh air terjun kecil atau grojokan, suara kicau burung, pepohonan yang tumbuh alami, akan memberikan suara khas pedesaan yang tentram dan damai.Â
Dari camping ground, kami turun ke sungai.Â